MELURUSKAN NIAT Oleh : M. Bahruddin Thohir Santri Ma’had Nurul Haromain Pendahuluan حامدا لله تبارك وتعالى ومصليا ومسلما على رسول الله محمد ابن عبد الله وعلى أله وصحبه ومن تبعهم بإحسان الى يوم الدين. أما بعد Ini adalah sedikit ulasan terkait dengan kitab Abina KH. M. Ihya’ Ulumiddin yang bernama “Jalaul Afkar Min Kalami Sayyidil Basyar Shallallahu Alaihi Wasallam” yakni kitab yang berisi kumpulan 42 hadits pilihan yang telah beliau kemas dalam satu buku kecil dan berbobot yang terkait dengan pendidikan islam dan wasiat keimanan yang sangat dibutuhkan oleh seorang muslim untuk dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan akhir seperti sekarang ini. Semoga ulasan singkat ini bermanfaat. Hadits Pertama Meluruskan Niat Ketika kita mengerjakan sesuatu misalnya berpergian dari suatu tempat menuju tempat lain, biasanya ada sesuatu yang terbesit dalam hati yang itu menjadi landasan kita melakukan bepergian. Sesuatu yang menjadi landasan utama tersebut adalah yang disebut dengan
Hadits Kesembilan Mengusahakan Sesuatu dengan Jalan Maksiat عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ النَّبِيُّ ) مَنْ حَاوَلَ أَمْرًا بِمَعْصِيَةٍ كَانَ أَبْعَدَ لِمَا رَجَا وَأَقْرَبَ لِمَجِيْءِ مَا اتَّقَى ( [1] Dari Anas Bin Malik, Nabi ﷺ pernah bersabda, “Barangsiapa mengupayakan sesuatu urusan dengan cara maksiat, maka hal itu akan menjadikannya menjauhi dari apa yang dia inginkan dan justru akan semakin mendekati apa yang di khawatirkannya.” (HR. Abu Nuaim) *** Setiap manusia hidup pasti memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu kebutuhan pokok ataupun untuk nalurinya. Untuk memenuhi kebutuhan itu tentunya banyak sekali cara yang digunakan, bahkan sampai muncul istilah menghalalkan segala cara, yakni apapun caranya harus ditempuh untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan. Kalimat tersebut cukup menjadi sihir untuk mendongkrak semangat seseorang, namun jika di pikir lebih lanjut, ternyata kalimat itu berpotensi berakibat fatal. Mengapa demikia
Hadits Kedua Arwah adalah Bala Tentara عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ ﷺ يَقُوْلُ: ( الْأَرْوَاحُ جُنُوْدٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ) Dari Sayyidah ‘Aisyah ra beliau berkata : Aku mendengar Nabi ﷺ berkata : (Arwah itu seperti bala tentara yang dihimpun dalam kesatuan-kesatuan. Roh yang saling mengenal antara mereka akan mudah saling terpaut. Dan roh yang saling merasa asing di antara mereka akan mudah saling berselisih( Sabab Wurud Ada seorang shahabiyah penduduk Makkah yang jenaka dan selalu membuat orang tertawa turut berhijrah, demikian disebutkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya. Begitu tiba di Madinah, dia tinggal dan menjadi akrab dengan perempuan Anshar yang sifatnya sama seperti dirinya, yakni lucu dan membawa suasana gembira. Nabi ﷺ pun tersenyum melihat mereka dan bersabda yang artinya: “Arwah itu seperti bala tentara yang dihimpun dalam kesatuan-kesatuan. Roh yang saling mengenal anta
Komentar
Posting Komentar