Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

PRINSIP RIZQI

BEBERAPA PRINSIP RIZQI Rizqi tak ubahnya seperti kematian, selama ajal masih dikandung badan maka selama itu pula rizqi akan terus datang. Keyakinan ini harus senantiasa terpatri dalam hati sehingga manusia tidak tersibukkan dengan rizqi sampai pada tingkat parah, yakni melupakan tugas utama sebagai hamba yang harus mengabdi kepada Allah. Berikut ini ada beberapa prinsip seputar rizki yang difahami agar jangan karena masalah yang satu ini manusia tercekam oleh kesedihan hati. 1. Rizqi sebanding dengan kebutuhan seperti sabda Rosululloh Shallallahu alaihi wasallam: ان المعونة تأتي من الله للعبد علئ قدر المؤونة وإن الصبر يأتي من الله للعبد على قدر المصيبة Sesungguhnya pertolongan untuk hamba datang dari Allah sesuai kadar biaya (kebutuhan) dan sesungguhnya kesabaran bagi hamba datang dari Allah sesuai kadar bencana Dengan jelas sekali sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam ini meyakinkan kita semua akan jaminan Allah Maha Kaya. Sungguh Dia Maha Pemberi rizqi Maha Penolong pa

HADITS PERTAMA MELURUSKAN NIAT

Gambar
MELURUSKAN NIAT Oleh : M. Bahruddin Thohir Santri Ma’had Nurul Haromain Pendahuluan حامدا لله تبارك وتعالى ومصليا ومسلما على رسول الله محمد ابن عبد الله وعلى أله وصحبه ومن تبعهم بإحسان الى يوم الدين. أما بعد Ini adalah sedikit ulasan terkait dengan kitab Abina KH. M. Ihya’ Ulumiddin yang bernama “Jalaul Afkar Min Kalami Sayyidil Basyar Shallallahu Alaihi Wasallam” yakni kitab yang berisi kumpulan 42 hadits pilihan yang telah beliau kemas dalam satu buku kecil dan berbobot yang terkait dengan pendidikan islam dan wasiat keimanan yang sangat dibutuhkan oleh seorang muslim untuk dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan akhir seperti sekarang ini. Semoga ulasan singkat ini bermanfaat. Hadits Pertama Meluruskan Niat Ketika kita mengerjakan sesuatu misalnya berpergian dari suatu tempat menuju tempat lain, biasanya ada sesuatu yang terbesit dalam hati yang itu menjadi landasan kita melakukan bepergian. Sesuatu yang menjadi landasan utama tersebut adalah yang disebut dengan

HADITS KE DUA Arwah adalah Bala Tentara

Gambar
Hadits Kedua Arwah adalah Bala Tentara عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ ﷺ يَقُوْلُ: ( الْأَرْوَاحُ جُنُوْدٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ) Dari Sayyidah ‘Aisyah ra beliau berkata : Aku mendengar Nabi ﷺ berkata : (Arwah itu seperti bala tentara yang dihimpun dalam kesatuan-kesatuan. Roh yang saling mengenal antara mereka akan mudah saling terpaut. Dan roh yang saling merasa asing di antara mereka akan mudah saling berselisih( Sabab Wurud Ada seorang shahabiyah penduduk Makkah yang jenaka dan selalu membuat orang tertawa turut berhijrah, demikian disebutkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya. Begitu tiba di Madinah, dia tinggal dan menjadi akrab dengan perempuan Anshar yang sifatnya sama seperti dirinya, yakni lucu dan membawa suasana gembira. Nabi ﷺ pun tersenyum melihat mereka dan bersabda yang artinya: “Arwah itu seperti bala tentara yang dihimpun dalam kesatuan-kesatuan. Roh yang saling mengenal anta

HADITS KE TIGA MENGOKOHKAN PERSAUDARAAN

Gambar
Hadits Ketiga MENGOKOHKAN PERSAUDARAAN عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ قَالَ: (لاَ تَبَاغَضُوْا وَلاَ تَحَاسَدُوْا وَلَا تَدَابَرُوْا وَلاَ تَقَاطَعُوْا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا وَلاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثٍ ( Dari Anas bin Malik Ra sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda : (Jangan kalian saling membenci, jangan saling iri hati, jangan saling berpaling dan jangan saling memutuskan hubungan. Jadilah kalian, wahai para hamba Allah, orang-orang yang bersaudara! Dan tidak halal bagi seorang muslim menjauhi (tidak bertegur sapa) saudaranya lebih dari tiga hari( Makna Hadits: Sebelum membahas lebih jauh tentang hadits ini, marilah kita kilas balik pelajaran tentang basmalah yang senantiasa kita baca setiap hari, dimana dalam basmalah, lafadz Jalalah disandingkan dengan kata Arrahman dan Arrahim, tidak menggunakan Asmaul Husna yang lain, bukan bismillahil Qohharil Jabbar, yang mengajarkan kepada manusia agar senan

HADITS KE EMPAT Jihad, Mencari dan Menyebarluaskan Ilmu

Gambar
HADITS KE EMPAT Jihad, Mencari dan Menyebarluaskan Ilmu عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ ( قَالَ يَوْمَ الْفَتْحِ : (لاَ هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ) Dari Ibnu Abbas ( Sesungguhnya Nabi ( bersabda : pada hari penaklukkan Makkah: (Tidak ada hijrah setelah penaklukkan Makkah, tetapi (masih ada) jihad dan niat yang baik (mencari ilmu dan lari dari fitnah agama(. Sabda Nabi ﷺ yang artinya : “Tidak ada hijrah setelah penaklukkan Makkah” Setiap muslim dimanapun berada hendaknya dalam niatan li’lai kalimatillah, meninggikan kalimat Allah, menyebarkan Agama Islam dan berdakwah. Jika memungkinakan disebuah tempat  untuk berdakwah, maka berdakwahlah, namun jika tidak memungkinkan, maka hijrahlah. Hijrah secara bahasa berarti berpindah dari suatu tempat ke tempat lain yang dianggap lebih baik. Dalam hadits di atas, Rasulullah ﷺ telah menyampaikan bahwa tidak ada lagi Hijrah setelah peristiwa Penaklukan (Fathu) Makkah, yakni pasca peristiwa