[7] APRESIASI ALLAH KEPADA ORANG YANG PUNYA PRESTASI DALAM KEBAIKAN

APRESIASI ALLAH KEPADA ORANG YANG PUNYA PRESTASI DALAM KEBAIKAN

Saat hamba diperintahkan Allah untuk bertaqwa, seorang hamba akan berusaha keras untuk menaatinya. Dan sebagian hamba ada yang melaksanakannya sangat serius diatas rata-rata. Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dia tidak akan menyia-nyiakan amal baik hamba-Nya, bahkan akan memberikan apresiasi dan penghargaan yang luar biasa. Apresiasi Allah tidak hanya berupa pahala dan surga, tetapi juga berupa keistimewaan dan kemuliaan di dunia dan akhirat. Berikut ini adalah beberapa contoh apresiasi Allah kepada orang yang punya prestasi dalam kebaikan:

1. Shalih Sejak Usia Muda.

Usia muda adalah usia labil yang penuh dengan godaan dan tantangan. Banyak orang yang tersesat dan terjerumus dalam kemaksiatan ketika usia muda. Dikatakan “assyabaab syu'batun minal junun” usia muda adalah salah satu macam gila. Oleh sebab itu ketika ada seorang anak menginjak usia muda dalam kondisi rajin beribadah kepada Allah, istiqomah, tidak terpengaruh oleh lingkungan yang buruk, tetapi malah menjadi teladan dan pemimpin bagi orang lain dan sudah shalih sejak usia muda, maka  Allah mengapresiasinya dengan memberikan naungan kelak di Mahsyar. Rasulullah ﷺ  bersabda:

[عن أبي هريرة:] سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ تَعالى في ظِلِّهِ يَومَ لا ظِلَّ إلّا ظِلُّهُ: إمامٌ عَدْلٌ، وشابٌّ نَشَأَ في عِبادَةِ اللهِ. رواه البخاري

“Dari Abu Hurairah, ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya: pemimpin yang adil, dan pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah.” (HR. Bukhari)

Keistimewaan ini menunjukkan betapa mulianya orang yang shalih sejak usia muda. Mereka akan mendapatkan perlindungan dari Allah di hari yang paling panas dan paling menakutkan, yaitu hari kiamat. Mereka akan merasakan ketenangan dan kesejukan di bawah naungan Allah, sementara orang lain akan merasakan kepanasan dan kegelisahan.

Jika Anda masih berusia muda, manfaatkanlah usia Anda untuk beribadah kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Jangan biarkan godaan dan tantangan menghalangi Anda dari jalan yang lurus. Jadilah pemuda yang shalih, yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, yang taat kepada orang tua dan guru, yang bermanfaat bagi masyarakat, dan yang menjadi teladan bagi orang lain.

Jika Anda sudah berusia dewasa, jangan menyesali masa muda Anda yang mungkin kurang shalih. Tetapi, berusahalah untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah Anda. Jangan pula lupa untuk mendoakan dan membimbing anak-anak Anda agar menjadi pemuda yang shalih, yang bisa mendapatkan naungan Allah di hari kiamat.

2. Masuk Pasar Masih Ingat Allah.

Pasar adalah tempat yang penuh dengan kesibukan dan keramaian. Orang yang masuk pasar biasanya akan fokus pada urusan dunia, seperti berdagang, berbelanja, atau mencari keuntungan. Banyak pula yang terjerat dalam dosa, seperti menipu, bersumpah palsu, atau berbuat riba. Pasar adalah tempat yang paling buruk bagi orang yang lalai dari Allah. Namun, ada juga sebagian orang yang tetap ingat kepada Allah ketika masuk pasar. Mereka tidak lupa untuk berdzikir, bersyukur, dan berlaku jujur. Orang-orang seperti ini sangat diapresiasi oleh Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:

[عن عمر بن الخطاب:] من دخل السُّوقَ فقال: لا إلهَ إلا اللهُ وحده لا شريكَ له، له الملكُ، وله الحمدُ يحيي ويميتُ بيدِه الخيرُ وهو على كلِّ شيءٍ قديرٌ كتب اللهُ له ألفَ ألفَ حسنةٍ ومحى عنه ألفَ ألفِ سيئةٍ ورفعَ له ألفَ ألفِ درجةٍ. أخرجه الترمذي (٣٤٢٨)

“Dari Umar bin Khattab, barangsiapa yang masuk pasar lalu mengucapkan: Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir, Allah akan menulis untuknya sejuta kebaikan, menghapus sejuta keburukan, dan mengangkat sejuta derajat.” (HR. Tirmidzi)

Keistimewaan ini menunjukkan betapa besarnya pahala orang yang masih ingat Allah disaat umumnya orang lalai. Mereka akan mendapatkan pengampunan, penambahan, dan kenaikan dari Allah. Mereka akan terbebas dari dosa, mendapatkan kebaikan, dan meraih kedudukan yang tinggi di sisi Allah.

Jika Anda sering masuk pasar, baik sebagai pedagang, pembeli, atau pengunjung, jangan lupa untuk berdzikir kepada Allah. Ucapkanlah kalimat tauhid yang disebutkan dalam hadits, yaitu: “Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir”. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan pahala, pengampunan, dan kenaikan dari Allah.

Jika Anda berdagang di pasar, berlakulah jujur dan adil dalam bertransaksi. Jangan menipu, bersumpah palsu, atau berbuat riba. Ingatlah bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui segala perbuatan Anda. Jangan pula lupa untuk bersyukur atas rezeki yang Allah berikan, dan bersedekah dari sebagian keuntungan Anda.

3. Menghidupkan Malam Hari Raya.

Malam hari raya adalah malam yang penuh dengan kegembiraan dan kesenangan. Orang-orang biasanya akan sibuk dengan persiapan dan perayaan, seperti membersihkan rumah, menghias teras, membeli baju baru, atau berkumpul dengan keluarga. Banyak orang yang lupa kepada Allah di malam hari raya, karena terlena dengan kesenangan dunia. Namun, ada juga sebagian orang yang tetap ingat kepada Allah di malam hari raya. Mereka tidak menghabiskan seluruh malam untuk bersenang-senang, tetapi menyisihkan sebagian waktu untuk beribadah kepada Allah. Mereka menghidupkan malam hari raya dengan shalat, baca Al-Quran, atau berdoa. Orang-orang seperti ini sangat diapresiasi oleh Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:

[عن أبي أمامة الباهلي:] من أحيا ليلتَيِ العيدِ لم يمُتْ قلبُه يومَ تموتُ القلوبُ. أخرجه ابن ماجه (١٧٨٢)

“Dari Abu Umamah al-Bahili, barangsiapa yang menghidupkan dua malam hari raya, tidak akan mati hatinya pada hari yang mati hati-hati.” (HR. Ibnu Majah)

Keistimewaan ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki hati yang hidup. Tubuh ini dikendalikan oleh hati. Jika hati yang mengendalikan itu mati, maka rusaklah perbuatan. Oleh sebab itu, Allah menjadikannya sebagai apresiasi atas orang yang masih ingat Allah disaat umumnya orang lalai.  Mereka akan merasakan kebahagiaan yang hakiki, sementara orang lain akan merasakan kesedihan yang nyata.

Jika Anda merayakan hari raya, jangan hanya sibuk dengan persiapan dan perayaan dunia. Tetapi, sisihkanlah sebagian waktu di malam hari raya untuk beribadah kepada Allah. Bangunlah di sepertiga malam terakhir, dan shalatlah dengan khusyu’. Baca Al-Quran, dan renungkanlah maknanya, sebagaimana yang Anda lakukan di malam Ramadhan. Berdoalah kepada Allah, dan mintalah ampunan, rahmat, ridha-Nya dan agar bisa menjadi hamba yang bisa bersyukur.

4. Pemimpin Yang Adil.

Pemimpin adalah orang yang memiliki tanggung jawab dan kewenangan atas orang lain. Ketika orang berkesempatan menjadi pemimpin, saat itulah jati dirinya diuji. Dengan kekuasaan, ia bisa mengambil keuntungan sebesar-besarnya, karena ia memiliki segala piranti yang bisa mewujudkan itu. Oleh sebab itu, banyak yang terjebak ketika berkuasa, berlaku zalim, tidak adil dan amanah. Ia menggunakan kekuasaannya untuk keuntungan pribadi dan golongan, padahal sejatinya pemimpin adalah yang melayani mereka, bukan menguasai. 

سَيِّدُ القَوْمِ خَادِمُهُمْ. 

Oleh sebab itu Allah mengapresiasi ketika ada pemimpin yang amanah, menggunakan kekuasaan untuk kemaslahatan umum, serta berlaku adil dan bijaksana kepada rakyat. Pemimpin seperti ini sangat dicintai dan diapresiasi oleh Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ يَومَ القِيامَةِ في ظِلِّهِ، يَومَ لا ظِلَّ إِلّا ظِلُّهُ: إِمامٌ عادِلٌ. أخرجه البخاري (٦٨٠٦)

“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya: pemimpin yang adil.” (HR. Bukhari)

Keistimewaan ini menunjukkan betapa agungnya kedudukan pemimpin yang adil. Mereka akan mendapatkan perlindungan dari Allah di hari yang paling sulit dan paling berat, yaitu hari perhitungan. Mereka akan merasakan kenyamanan dan keamanan di bawah naungan Allah, sementara orang lain akan merasakan kesulitan dan ketakutan.

Jika Anda memiliki posisi sebagai pemimpin, baik di keluarga, masyarakat, atau negara, berlakulah adil dan amanah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab Anda. Jadilah pemimpin yang menjadi contoh dan teladan bagi bawahan, serta menjaga kepentingan dan kesejahteraan mereka. Gunakanlah kekuasaan Anda untuk kemaslahatan umum, dan jangan menzalimi atau menganiaya rakyat. Ingatlah bahwa Allah Maha Pengawas dan Maha Pembalas segala perbuatan Anda.

5. Qiyamullail.

Allah menciptakan siang untuk bekerja dan malam untuk istirahat. Orang-orang biasanya akan tidur di malam hari untuk mengembalikan tenaga dan kesegaran. Namun, ada juga sebagian orang yang tidak menghabiskan seluruh malamnya untuk istirahat, tetapi bangun di sepertiga malam terakhir untuk beribadah kepada Allah. Mereka meninggalkan tempat tidur yang nyaman dan hangat, untuk berdiri, ruku, dan sujud di hadapan Allah. Mereka memohon ampunan, rahmat, dan ridha dari Allah. Orang-orang seperti ini sangat diapresiasi oleh Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:

يُحشَرُ النّاسُ في صعيدٍ واحدٍ يومَ القيامة فينادي مُنادٍ فيقول أينَ الَّذينَ كانوا تَتجافى جنوبُهُم عنِ المضاجعِ فيقومونَ وَهُم قليلٌ فيَدخلونَ الجنَّةَ بغيرِ حِسابٍ ثمَّ يُؤمَر بسائر النّاسِ إلى الحسابِ (البيهقي : ٣٢٤٤)

“Orang-orang akan dikumpulkan di satu tempat pada hari kiamat, lalu seorang pengumum akan berseru: Di mana orang-orang yang meninggalkan tempat tidur mereka untuk beribadah kepada Allah? Maka sebagian dari mereka berdiri atas seruan itu, dan mereka sedikit. Lalu mereka masuk surga tanpa hisab, sementara kemudian orang-orang selain mereka diperintahkan untuk prosesi hisab.” (HR. Baihaqi)

Keistimewaan ini menunjukkan betapa ringannya hisab orang yang qiyamullail. Mereka akan mendapatkan kemudahan dan kecepatan dari Allah, sementara orang lain akan mendapatkan kesukaran dan kelambatan. Mereka akan masuk surga tanpa ditanya, sementara orang lain akan diinterogasi tentang segala perbuatan mereka.

Jika Anda ingin mendapatkan ringannya hisab di hari kiamat, berusahalah untuk qiyamullail. Jangan tidur sepanjang malam, tetapi bangunlah di sepertiga malam terakhir untuk beribadah kepada Allah. Shalatlah dengan khusyu’, dan baca Al-Quran dengan tartil. Berdoalah kepada Allah, dan mintalah ampunan, rahmat, dan ridha-Nya. Dengan begitu, Anda akan masuk surga tanpa ditanya.

Jika Anda merasa sulit untuk qiyamullail, Anda bisa meminta bantuan dari Allah. Berdoalah kepada Allah agar diberi kemudahan dan kekuatan untuk qiyamullail. Jangan pula lupa untuk mempersiapkan diri Anda sebelum tidur, seperti berwudhu, membaca doa, dan menentukan waktu bangun. Jika Anda sudah bangun, jangan menunda-nunda, tetapi segera bangkit dan beribadah.

Demikianlah secuplik dari jutaan apresiasi Allah kepada hambanya yang bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangannya. Semoga kita diberikan taufiq (pertolongan) agar bisa menjadi salah satu dari mereka Aamiin. 

والله يتولى الجميع برعايته


Komentar

Postingan populer dari blog ini

HADITS PERTAMA MELURUSKAN NIAT

Hadits Kesembilan Mengusahakan Sesuatu dengan Jalan Maksiat

HADITS KE DUA Arwah adalah Bala Tentara