Hadits Kesembilan Belas Lemah Lembut Dalam Segala Hal

 

Hadits Kesembilan Belas
Lemah Lembut Dalam Segala Hal

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (لِعَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا):

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِى الْأَمْرِ كُلِّهِ 1

Rasulullah bersabda pada Sayyidah Aisyah Ra :

(Sesungguhnya Allah taala menyukai kelemah lembutan dalam segala urusan, seluruhnya) HR. Bukhari 6024

Makna Hadits

الرفق Ra’ dibaca kasrah. Yaitu lembut/lunak dalam bertutur kata dan berperilaku, juga bermakna: memilih yang lebih mudah في الأمر كله dalam semua urusan.

Agama Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi akhlak yang mulia. Rasulullah di utus Allah untuk menyempurnakan akhlak. Allah telah memuji beliau sebagai sosok yang benar-benar berbudi pekerti yang agung.


Dalam riwayat yang lebih lengkap,


عَنْ عائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ـ زَوْجِ النبي ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ـ قَالَتْ : دَخَلَ رَهْطٌ مِنَ اليَهُوْدِ عَلَى رَسُوْلِ الله ـ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم ـ فَقَالُوا : السَّامُ عَلَيْكُم . قَالَتْ عائشةُ : فَفَهِمْتُهَا ، فَقُلْتُ : وَعَلَيْكُمُ السَّامُ وَاللَّعْنَةُ ، قَالَتْ : فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ـ : مَهْلاً يَا عَائِشَةَ ، إنَّ اللهَ يُجَبُّ الرِّفْقَ فِي الأَمْرِ كُلِّهِ . فَقُلْتُ : يَا رَسُوْلَ الله ، أوَ لَمْ تَسْمَعْ مَا قَالُوا ؟ قَالَ رَسُوْل الله ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ : قَدْ قُلْتُ: وَعَلَيْكُم “رواه البخاري ، ومسلم ، والنسائي .

Dari Sayyidah Aisyah RA istri Rasulullah berkata: Sekelompok Yahudi masuk ke rumah Rasulullah , mereka mengucapkan: Assamu Alaikum” kematian atasmu. Sayyidah Aisyah RA berkata: Aku memahaminya, lalu aku menjawab: Waalaikum Assamu Wal La’nah” Dan atas kalian semua kematian dan kutukan. Sayyidah Aisyah berkata: Maka Rasulullah bersabda: Tenanglah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah Taala mencintai kelembutan dalam segala urusan. Lalu aku berkata: Ya Rasulullah tidakkah engkau dengar apa yang mereka katakan? Rasulullah menjawab: Aku sudah jawab: Waalaikum” dan juga atas kamu semua.


Dalam riwayat lain, Rasulullah berkata kepada Sayyidah Aisyah ra

مَهْلًا يا عائِشَةُ، عَلَيْكِ بالرِّفْقِ، وإيّاكِ والعُنْفَ والفُحْش (أي التكلم بالقبيح)

“Tenanglah wahai Aisyah, lembutlah kamu dan jauhilah sikap kasar dan keji, yaitu bertutur kata buruk”2

Imam Nawawi berkata bahwa ini adalah bentuk keagungan akhlak Rasulullah dan kesempurnaan sifat santun beliau. Hadits ini menjadi anjuran untuk berbuat secara lembut, sabar dan santun ketika menghadapi orang lain3.


Ini adalah pelajaran besar bagi setiap muslim dalam bersikap. Saat ada orang yang tidak menyukai Islam melemparkan syubuhat dan memancing amarah, Rasuluullah mengajarkan agar tetap tenang, tidak tersulut emosi, sehingga bisa dengan mudah menghadapi mereka.

Selain itu, sikap ini bukan hanya sebuah trik menghadapi pembenci, namun memang akhlak mulia Islam yang melatarbelakanginya.


    Contoh lain sikap lemah lembut yang diperintahkan Rasulullah adalah hadits berikut

    [عن أنس بن مالك:] أنَّ أعْرابِيًّا بالَ في المَسْجِدِ، فَقامُوا إلَيْهِ، فَقالَ رَسولُ اللَّهِ ﷺ: لا تُزْرِمُوهُ ثُمَّ دَعا بدَلْوٍ مِن ماءٍ فَصُبَّ عليه.

    Dari Anas bin Malik RA bahwa seorang Arab badui kencing di masjid, para sahabat bangun mendekatinya. Rasulullah bersabda: Jangan hentikan kencingnya. Kemudian Rasulullah meminta disediakan setimba air, lalu disiramkan di atas kencing itu.4


    Betapa lembut sikap Rasulullah, saat orang desa itu kencing di masjidnya, bukannya memarahi namun justru menyuruh para sahabat menjauh dari Arab Badui tadi, agar tidak mengganggunya menuntaskan kencingnya, setelah itu kemudian disiram. Andai saja Rasululullah tidak memberikan perintah tersebut, kemungkinan besar yang terjadi adalah kemarahan dari para sahabat yang melihat rumah ibadahnya dikencingi orang desa. Si badui merasa tidak dihormati dan kencing berceceran, seisi masjid akan crowded. Solutif sekali


Contoh lain dari para orang shalih.

Suatu saat imam Ali Zainal Abidin sholat di masjid , tiba-tiba ada pengelana yang datang ke masjid tersebut untuk istirahat sejenak. Dia datang dengan mengendarai kuda serta ada uang di dalam barang bawaanya. Ketika dia bangun dia mendapati uang dan barang bawaanya hilang, marahlah orang tersebut lalu dia menghampiri dan menarik imam ali zainal abidin yang melaksanakan sholat, serta berteriak kembalikan uangku, Karena disini tidak ada orang lain selain dirimu, maka beliau bertanya , ada apakah gerangan ? aku kehilangan uang 1000 dirham dan tidak orang lain disini kecuali dirimu, maka pulanglah imam ali zainal abidin dan mengambil uang 1000 dirham untuk diberikan kepada orang tersebut.


Ketika dia keluar masjid, tiba-tiba temannya datang dan berkata bahwa mereka telah mengerjainya , uang dan barangnya di ambil oleh temannya, mengerti dirinya salah, akhirnya orang tersebut kembali dan mengembalikan uang yang telah diberikan oleh imam Ali Zainal Abidin, maka di jawab: kami tidak akan mengambil apa yang sudah kami berikan.


Keutamaan Sifat Lembut


Islam sangat memuji akhlak lembut ini. Ada banyak sekali hadits yang menjelaskan hal tersebut. Ibnu Hajar dalam kitabnya Fathul Bari menyebutkan sederet hadits diantaranya adalah :

Riwayat Ibnu Hibban

إنَّ اللهَ رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ ، وَيُعْطِي عَلَى الرِّفْقِ مَالَا يُعْطِي عَلَى العَنَفِ

Sesungguhnya Allah Maha Lembut mencintai kelembutan, dan memberikan pada kelembutan seuatu yang tidak diberikan kepada sikap kasar. 5


Imam Muslim juga meriwayatkan

إنَّ الرِّفْقَ لا يَكونُ في شيءٍ إلّا زانَهُ، ولا يُنْزَعُ مِن شيءٍ إلّا شانَهُ

Sesungguhnya kelembutan itu tidak akan ada pada apapun kecuali akan memperindahnya. Dan tidak dicabut dari sesuatu kecuali akan memperburuknya.

Riwayat Tirmidzi dari Abi Darda

من أُعْطِيَ حَظَّهُ من الرِّفْقِ فقد أُعْطِيَ حَظَّهُ من الخيرِ وَمَنْ حُرِمَ حَظَّهُ من الرِّفْقِ فَقَدْ حُرِمَ حَظَّهُ مِنَ الخَيْرِ

Barangsiapa yang diberikan jatah dari sifat kelembutan, sungguh ia telah diberikan jatah seluruh kebaikan, dan barangsiapa yang dihalangi dari jatah tersebut, ia tela terhalang dari seluruh kebaikan6

Hadits ini berarti kelembutan seluruhnya adalah kebaikan.

Lebih jelas lagi dalam riwayat Abu Dawud bahwa rasulullah bersabda

مَن يُحرَمِ الرِّفْقَ يُحرَمِ الخَيْرَ كلَّهُ

Barang siapa yang terhalang dari kelembutan akan terhalang dari semua kebaikan.7


Pelajaran

  1. Lemah lembut terhadap suatu urusan akan menciptakan hasil yang memuaskan, karena dalam prosesnya dibutuhkan ketenangan dan ketelitian, berbeda ketika dilakukan dengan tergesa-gesa serta sembrono maka hasil yang diperoleh tidak akan sesuai rencana.

  2. Allah SWT akan menghadirkan dengan sikap lemah lembut keindahan dalam segala urusan, kemudahan dalam bersikap serta mendatangkan ketenangan hati, butuh usaha yang kuat untuk mampu bersikap lemah lembut, karena jika ada yang berbuat kebaikan kepada kita maka akan mudah bagi kita untuk lemah lembut kepadanya, tetapi jika kita dihina, dicaci, ataupun hal-hal yang tidak senangi menimpa kita, maka berusahalah agar kita mampu bersikap lemah lembut jangan sampai justru kita terjatuh pula dalam kehinaan dikarenakan ketidakmampuan kita untuk menguasai diri

  3. Mempelajari dan mengikuti akhlak Rasulullah , Melatih diri agar memiliki sikap mulia ini dapat dimulai dari menahan diri ketika marah, dan memikirkan baik buruknya perkara sebelum bertindak, karena lemah lembut adalah kunci kebaikan.

  4. Sikap lemah lembut adalah solusi, penghias, dan kebaikan seluruhnya serta akan mendapatkan cinta Allah.

  5. Sikap kasar adalah bukanlah solusi, memeperburuk suasana, dan keburukan seluruhnya.

  6. Sikap kasar berbeda dengan sikap tegas. Banyak para ulama yang telah memberikan contoh bersikap tegas yang penuh dengan kelembutan. Jangan sampai kita terjebak.


Kita bermohon kepada Allah agar senantiasa memberikan taufiq kepada kita agar bisa bersikap lemah lembut dalam semua urusan kita, baik berupa ucapan, tidakan dan kebijakan yang kita ambil sehingga mendapatkan ridhanya. Amiin


والله يتولى الجميع برعايته


1HR. Bukhari no 6024 dan dituangkan oleh Imam Suyuthi dalam Al Jami’ Ash-shaghir no 1864

2HR. Bukhari no 6030

3Syarh Nawawi Ala Muslim 7/299

4HR. Bukhari no 6025

5HR. Ibnu Hibban no 549

6HR. Tirmidzi no 2013

7HR. Abu Dawuh no4809

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HADITS PERTAMA MELURUSKAN NIAT

Hadits Kesembilan Mengusahakan Sesuatu dengan Jalan Maksiat

HADITS KE DUA Arwah adalah Bala Tentara