[6] TIGA JENIS KUDA

 TIGA JENIS KUDA

الخيلُ ثلاثةٌ: ففَرَسٌ للرَّحمنِ، وفرَسٌ للشيطانِ، وفرَسٌ للإنْسانِ

Kuda Allah, Kuda Setan, Kuda Manusia

MUKADDIMAH

Diantara cara Rasulullah ﷺ mendidik sahabatnya adalah dengan analogi dan merubah mindset. Mula-mula Rasulullah bertanya, para sahabat menjawab, lalu Rasulullah memberikan jawaban terbaiknya. Seperti hadits :


لَيْسَ الغِنَى عَنْ كَثْرَةِ العَرَضِ، ولَكِنَّ الغِنىَ غِنىَ النَّفْسِ


“Kekayaan (yang hakiki) bukanlah banyaknya harta, namun kekayaan adalah hati yang selalu merasa cukup.” [HR. Bukhari no. 6446]


Juga hadits tentang sejatinya orang kuat, 

لَيْسَ الشَّدِيدُ بالصُّرَعَةِ، إنَّما الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغَضَبِ


“Orang kuat itu bukanlah orang yang jago bergulat. Akan tetapi orang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah.” [Muttafaq 'Alaih: Hadits Shahih Al-Bukhari nomor 6114 dan Muslim nomor 2609]


Juga sejatinya orang yang bangkrut: “Tahukah kamu siapakah orang bangkrut itu?” Para Sahabat Radhiyallahu anhum menjawab, “Orang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya uang dan barang.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

إنَّ المُفلِسَ مِن أُمَّتي مَن يَأتي يَومَ القِيامَةِ بِصِيامٍ وصَلاةٍ وزَكاةٍ، ويَأتي قد شتَمَ عِرْضَ هذا، وقذَفَ هذا، وأكَلَ مالَ هذا، فيُقعَدُ، فيَقُصُّ هذا مِن حَسَناتِه، وهذا مِن حَسَناتِه، فإنْ فنِيَت حَسَناتُه قبْلَ أنْ يَقضِيَ ما عليه مِن الخَطايا؛ أخَذَ مِن خَطاياهم فطُرِحَت عليه، ثم طُرِحَ في النّارِ

“Sesungguhnya orang bangkrut di kalangan umatku, (yaitu) orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa (pahala amalan) shalat, puasa dan zakat. Tetapi dia juga mencaci maki si ini, menuduh si itu, memakan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang ini. Maka orang ini diberi sebagian kebaikan-kebaikannya, dan orang ini diberi sebagian kebaikan-kebaikannya. Jika kebaikan-kebaikannya telah habis sebelum diselesaikan kewajibannya, kesalahan-kesalahan mereka diambil lalu ditimpakan kepadanya, kemudian dia dilemparkan kedalam neraka.” [HR. Muslim, no. 2581]


Selanjutnya, kali ini Rasulullah ﷺ mendidik umatnya dengan memberikan klasifikasi kuda agar umatnya bisa memilih mana yang terbaik baginya. 


Rasulullah ﷺ bersabda: 

الْـخَيْلُ ثَلَاثَةٌ: ففَرَسٌ لِلرَّحْمَنِ، وَفَرَسٌ لِلشَّيْطَانِ، وَفَرَسٌ لِلْإِنْسَانِ، فَأَمَّا فَرَسُ الرَّحْمَنِ؛ فَالَّذِيْ يُرْتَبَطُ فِي سَبِيْلِ اللهِ؛ فعَلَفُهُ وَرَوْثُهُ وَبَوْلُهُ فِيْ مِيْزَانِهِ، وَأَمَّا فَرَسُ الشَّيْطَانِ فَالَّذِيْ يُقامِرُ أوْ يُراهِنُ عليْهِ، وَأَمَّا فَرَسُ الْإِنْسَانِ فَالفَرَسُ يَرْتَبِطُها الإِنْسَانُ يَلتَمِسُ بَطْنَهَا؛ فهِيَ سِتْرٌ مِنَ الفقْرِ. 

Kuda ada tiga jenis: Kuda untuk Allah, Kuda untuk setan, dan kuda untuk manusia. Kuda untuk Allah adalah yang digunakan fi sabilillah, maka makanannya, kotorannya, kencingnya akan ditimbang (sebagai kebaikan) oleh Allah. Sedangkan kuda untuk setan adalah yang digunakan untuk perjudian atau taruhan. Sementara Kuda untuk manusia adalah kuda yang digunakan untuk bekerja dan mencari nafkah, sehingga kuda ini juga menjadi penutupnya dari kemiskinan." (HR. Thabarani 4/80)


Dalam hadits lain Rasulullah ﷺ menyebutkan


الخَيْلُ لِثَلاثَةٍ: لِرَجُلٍ أجْرٌ، ولِرَجُلٍ سِتْرٌ، وعلى رَجُلٍ وِزْرٌ

“Kuda bagi seseorang itu ada tiga, yang pertama bernilai pahala, yang kedua bernilai penutup kebutuhan, dan terakhir bernilai dosa.” 

KUDA BERARTI JUGA MOBIL / MOTOR

Secara bahasa, Kuda adalah sebuah hewan yang sudah kita ketahui. Kuda banyak sekali manfaatnya bagi manusia, diantaranya untuk berperang, untuk tunggangan, untuk pacuan kuda, untuk dimanfaatkan susunya, untuk dikonsumsi dagingnya, untuk penarik kereta, untuk peternakan, untuk penghasil pupuk, dan lain-lain. 


Sejak zaman dahulu, selain unta, kuda merupakan alat transportasi tercepat sehingga banyak digunakan. Untuk saat ini, kuda bisa dikatakan sebagai alat transportasi secara umum, seperti kapal, bus, truk, mobil, bahkan motor. 


Berdasarkan hadits di atas, maka kendaraan yang kita miliki juga ada tiga jenis, kendaraan Allah, kendaraan setan, atau kendaraan manusia. Tergantung kita menggunakannya sebagai apa. oleh sebab itulah, perlu kita mengerti agar kita bisa memanfaatkan kendaraan yang kita miliki dengan sebaik mungkin.  

  1. Kuda Allah

Indikator kudanya Allah adalah

فَأَمَّا فَرَسُ الرَّحْمَنِ؛ فَالَّذِيْ يُرْتَبَطُ فِي سَبِيْلِ اللهِ؛ فعَلَفُهُ وَرَوْثُهُ وَبَوْلُهُ فِيْ مِيْزَانِهِ

“Kuda untuk Allah adalah yang digunakan fi sabilillah (menjunjung tinggi agama Allah), maka makanannya, kotorannya, kencingnya akan ditimbang (sebagai kebaikan) oleh Allah.” 


Senada dengan yang disebutkan dalam Al-Quran

وَأَعِدُّوا۟ لَهُم مَّا ٱسۡتَطَعۡتُم مِّن قُوَّةࣲ وَمِن رِّبَاطِ ٱلۡخَیۡلِ تُرۡهِبُونَ بِهِۦ عَدُوَّ ٱللَّهِ وَعَدُوَّكُمۡ وَءَاخَرِینَ مِن دُونِهِمۡ لَا تَعۡلَمُونَهُمُ ٱللَّهُ یَعۡلَمُهُمۡۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَیۡءࣲ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ یُوَفَّ إِلَیۡكُمۡ وَأَنتُمۡ لَا تُظۡلَمُونَ [ الأنفال: 60]

“Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya.” [QS. Al Anfal: 60]

  1. Kuda Setan

Sedangkan kuda setan adalah sebagaimana yang dijelaskan hadits diatas

وَأَمَّا فَرَسُ الشَّيْطَانِ فَالَّذِيْ يُقامِرُ أوْ يُراهِنُ عليْهِ

“Sedangkan kuda untuk setan adalah yang digunakan untuk perjudian atau taruhan”. Abi Ihya menambahkan: termasuk untuk pamer, bangga, riya’, sombong dan lain sebagainya. Itu semua adalah setan sehingga bernilai dosa. Hal ini senada dengan firman Allah:


زُیِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَ ٰ⁠تِ مِنَ ٱلنِّسَاۤءِ وَٱلۡبَنِینَ وَٱلۡقَنَـٰطِیرِ ٱلۡمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلۡفِضَّةِ وَٱلۡخَیۡلِ ٱلۡمُسَوَّمَةِ وَٱلۡأَنۡعَـٰمِ وَٱلۡحَرۡثِۗ ذَ ٰ⁠لِكَ مَتَـٰعُ ٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَاۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسۡنُ ٱلۡمَـَٔابِ [ آل عمران: 14]

“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” [QS. Ali Imran: 14]

  1. Kuda Manusia

Sedangkan untuk kuda manusia adalah 

وَأَمَّا فَرَسُ الْإِنْسَانِ فَالفَرَسُ يَرْتَبِطُها الإِنْسَانُ يَلتَمِسُ بَطْنَهَا؛ فهِيَ سِتْرٌ مِنَ الفقْرِ

“Sementara Kuda untuk manusia adalah kuda yang digunakan untuk bekerja dan mencari nafkah, sehingga kuda ini juga menjadi penutupnya dari kemiskinan”

Seperti yang disinyalir Allah 

وَٱلۡخَیۡلَ وَٱلۡبِغَالَ وَٱلۡحَمِیرَ لِتَرۡكَبُوهَا وَزِینَةࣰۚ وَیَخۡلُقُ مَا لَا تَعۡلَمُونَ [النحل:8]

“dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, untuk kamu tunggangi dan (menjadi) perhiasan. Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui.” [QS. An-Nahl: 8]

ARMADA FI SABILILLAH

Abina Ihya, ketika beliau milad (ulang tahun) mendapatkan hadiah mobil cukup bagus dari salah satu santri komunitas bisnis. Lalu setelah bersyukur kepada Allah dan berterimakasih kepada mereka, beliau menyitir hadits di atas. dan menambahkan keterangan bahwa kendaraan Allah bernilai pahala, kendaraan setan bernilai dosa, sementara kendaraan manusia tidak bernilai apa-apa, oleh karena itu, saya namakan mobil ini dengan nama armada sabilillah agar bernilai menjadi pahala. 


Beliau juga menegaskan bahwa apa yang menjadi kebutuhan kita tidaklah bernilai pahala kecuali yang diniatkan menjadi kebaikan, sebagaimana sebuah rumah, maka yang berpahala adalah yang digunakan untuk menerima tamu.


Dari yang beliau contohkan seperti di atas, kendaraan yang Anda miliki saat ini termasuk yang mana? bernilai pahala, atau justru menjadi dosa yang akan menyusahkan? atau hanya sekedar penutup kebutuhan yang lambat laun akan usang sia-sia? ya tergantung Anda. 


 والله يتولى الجميع برعايته

  

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

HADITS PERTAMA MELURUSKAN NIAT

Hadits Kesembilan Mengusahakan Sesuatu dengan Jalan Maksiat

HADITS KE DUA Arwah adalah Bala Tentara