Hadits Keempat puluh Dua Memperbanyak Shalawat kepada Nabi Saw pada Hari Jum’at

 

            Hadits Keempat puluh Dua

Memperbanyak Shalawat kepada Nabi Saw pada Hari Jum’at

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  ﷺ:

 أَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَيَّ فِى يَوْمِ الْجُمْعَةِ وَلَيْلَةِ الْجُمْعَةِ, فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ كُنْتُ شَهِيْدًا وَشَافِعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ  [رواه البيهقى]

Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu anhu, Ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: 

Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari jum’at dan malam jum’at. Barang siapa melakukan hal itu maka aku pasti menjadi saksi baginya serta memberikan syafaat kepadanya pada hari kiamat. [HR. Imam Al Baihaqi 3/110]

Makna Hadits

Hadits ini menunjukkan perintah Rasulullah ﷺ terhadap umatnya untuk memperbanyak membaca shalawat atas beliau khusus pada hari Jumat dan malam Jumat. maka jika bisa melaksanakan perintah tersebut akan beliau hadiahi dua hal, yakni Rasulullah ﷺ akan menjadi saksi yang membelanya dan akan memberikan syafaat (pertolongan) kepadanya. 


Apa makna shalawat kepada Rasulullah ﷺ ?

Dalam Tafsir Al-Qurthubi, beliau menjelaskan arti bacaan shalawat kepada Rasulullah secara terperinci. Beliau mengatakan:

والصلاة من الله رحمته ورضوانه، ومن الملائكة الدعاء والاستغفار، ومن الأمة الدعاء والتعظيم لأمره . 

Shalawat yang datang dari Allah artinya adalah rahmat dan ridhonya. Shalawat yang datangnya dari Malaikat artinya doa dan permohonan ampun dari mereka. Sementara jika dari dari umatnya maka artinya adalah doa dan pengagungan kepada baginda nabi Muhammad ﷺ. 


Dalam Tafsir Zadul Masir disebutkan bahwa makna shalawat dari Allah ada lima makna: (1) Rahmat Allah (menurut Imam Hasan) (2) Ampunan Allah (menurut Said bin Jubair) (3) Pujian Allah (Abul Aliyah) (4) Kemuliaan dari Allah (menurut Sufyan) dan (5) Keberkahan dari Allah (menurut Abu Ubaidah). Sementara makna shalawat dari Malaikat ada dua pendapat: (1) Doa dari mereka (menurut Abul Aliyah) dan (2) Permohonan ampun dari mereka (menurut Imam Muqatil) 


Mengapa kita harus memperbanyak membaca shalawat? 

  1. Mengikuti perintah Allah

Allah telah berfirman :

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya [QS. Al ahzab : 56]


Imam Fakhruddin Ar Razi, dalam kitab tafsir beliau Mafatih Al Ghaib, menyebutkan bahwa jika beliau ﷺ sudah mendapatkan shalawat dari Allah dan malaikat, lalu mengapa Allah masih menganjurkan kepada umat beliau untuk memperbanyak membaca shalawat, apakah beliau masih membutuhkan itu? beliau menjawab bahwa perintah Allah agar umat beliau banyak membaca shalawat kepadanya adalah karena beberapa hal, Pertama:  Untuk menunjukkan keagungan kedudukan beliau ﷺ , sehingga Allah Sang Tuhan, sang Malaikat dan seluruh manusia pun bershalawat kepadanya. Kedua: Adalah untuk memberikan kesempatan kepada umat beliau ﷺ untuk mendapatkan loberan shalawat dan mendapatkan lebih banyak kasih sayang Allah. beliau bersabda,

 [عن أنس بن مالك:] مَنْ صَلّى عَليَّ مَرَّةً صَلّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا

Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali saja, maka Allah akan membalasnya sepuluh kali. (HR. An Nasai 9889)

  1. Membaca shalawat sebagai bentuk wafa’ (balas budi atau maturnuwun) kepada beliau ﷺ

Karena Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling berjasa dalam hidup manusia, terutama bagi kita sebagai umat Islam. Sebagaimana para ulama mengungkapkan : 

لِلهِ حَقُّ التَّسْبِيْح، لِلرَّسُوْلِ حَقُّ التَّعْظِيْم وَالتَّوْقِيْرُ وَ لِلْكَبِيْرِ حَقُّ الإِحْتِرَامُ

Sebagai bentuk wafa kita atas jasa yang telah kita terima, maka allah memiliki hak untuk disucikan, Rasulullah ﷺ memiliki hak untuk diagungkan dan orang tua memiliki hak untuk dihormati

  1. Membaca shalawat untuk tujuan terpenuhinya kebutuhan

Banyak sekali sighat shalawat yang telah digubah oleh para ulama’ karena mereka telah menemukan banyak hajat yang terpenuhi berkat wasilah dari pada Rasulullah ﷺ. sehingga sudah masyhur di telinga kita sebuah ungkapan doa dari Imam Bushiri: 

يَا رَبِّ بِالمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الكَرَمِ

Wahai Tuhanku! Melalui perantara kekasihmu (Muhammad saw) sampaikanlah kami pada tujuan kami. Dan ampunilah dosa-dosa kami yang lalu, wahai Sang Maha Pemurah.


Mengapa dalam hadits dianjurkan membaca pada hari jumat?

Ibnu Al-Qayyim memberikan penjelasan logis mengapa bacaan shalawat lebih dianjurkan pada hari jumat

ورسول الله صلى الله عليه وسلم سيد الأنام ، ويوم الجمعة سيد الأيام ، للصلاة عليه في هذا اليوم مزية ليست لغيره مع حكمة أخرى وهي أن كل خير نالته أمته في الدنيا والآخرة ، فإنما نالته على يده ، فجمع الله لأمته به بين خيري الدنيا والآخرة ، فأعظم كرامة تحصل لهم ، فإنما تحصل يوم الجمعة ، فإن فيه بعثهم إلى منازلهم وقصورهم في الجنة ، وهو يوم المزيد لهم إذا دخلوا الجنة ، وهو يوم عيد لهم في الدنيا ، ويوم فيه يسعفهم الله تعالى بطلباتهم وحوائجهم ، ولا يرد سائلهم ، وهذا كله إنما عرفوه وحصل لهم بسببه وعلى يده ، فمن شكره وحمده وأداء القليل من حقه صلى الله عليه وسلم أن نكثر من الصلاة عليه في هذا اليوم وليلته .

"Nabi Muhammad adalah pemimpin seluruh manusia, dan hari Jumat adalah pemimpin dari semua hari. Oleh karena itu, shalawat atas Nabi pada hari Jumat memiliki keutamaan yang tidak dimiliki hari lain, karena pada hari itu, segala kebaikan yang diperoleh umatnya di dunia dan akhirat diperoleh melalui beliau. Allah telah mengumpulkan kebaikan dunia dan akhirat bagi umatnya melalui Nabi Muhammad, dan hari Jumat adalah hari di mana Allah memberikan karunia dan kemurahan-Nya kepada mereka. Pada hari itu, mereka diutus ke rumah-rumah dan istana-istana mereka di surga, dan itu adalah hari yang memberi tambahan kebahagiaan bagi mereka saat memasuki surga. Hari Jumat juga merupakan hari raya bagi mereka di dunia, dan di hari itu Allah akan memberikan pertolongan kepada mereka dalam mencapai kebutuhan dan permintaan mereka, dan Dia tidak akan menolak permintaan mereka. Semua ini mereka peroleh melalui Nabi Muhammad, maka sangatlah penting bagi kita untuk bersyukur dan memenuhi haknya dengan selalu berdoa dan bershalawat atas Nabi pada hari Jumat dan malamnya."


Dalam kalam hikmah disebutkan bahwa: Jumat adalah rajanya hari. Nabi Muhammad Adalah rajanya manusia, maka bershalawat kepada Nabi pada hari jumat adalah rajanya amalan. 


Apa makna saksi dan syafaat pada hari kiamat?

Dalam ajaran Islam, Rasulullah akan menjadi saksi pada hari kiamat karena beliau adalah utusan Allah SWT yang membawa risalah dan ajaran Islam kepada umat manusia. Sebagai saksi pada hari kiamat, Rasulullah akan memberikan kesaksian terhadap perbuatan dan amalan umat manusia selama hidup di dunia.


Dalam Al-Quran, Surat An-Nisa ayat 41-42 disebutkan,

فَكَیۡفَ إِذَا جِئۡنَا مِن كُلِّ أُمَّةِۭ بِشَهِیدࣲ وَجِئۡنَا بِكَ عَلَىٰ هَـٰۤؤُلَاۤءِ شَهِیدࣰا* یَوۡمَىِٕذࣲ یَوَدُّ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ وَعَصَوُا۟ ٱلرَّسُولَ لَوۡ تُسَوَّىٰ بِهِمُ ٱلۡأَرۡضُ وَلَا یَكۡتُمُونَ ٱللَّهَ حَدِیثࣰا

 "Maka bagaimana (nanti) apabila Kami mendatangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi dan Kami datangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka? Di hari itu orang-orang yang kafir dan mendurhakai rasul akan ingin jikalau tanah digilis di bawah kakinya dan mereka tidak dapat menyembunyikan sesuatu pun dari Allah."


Maka, pada hari kiamat nanti, Rasulullah akan memberikan kesaksian terhadap umat manusia, baik itu kesaksian atas amal baik atau buruk yang telah dilakukan oleh manusia selama hidup di dunia. Sebagai utusan Allah SWT, kesaksian Rasulullah akan menjadi bukti yang sah dan tidak bisa ditolak oleh siapapun.


Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita harus berusaha untuk selalu melakukan amalan yang baik dan taat kepada Allah SWT serta mengikuti ajaran Rasulullah dengan sebaik-baiknya. Kita harus memperbanyak amalan shalih agar nanti pada hari kiamat, kesaksian Rasulullah menjadi bukti bahwa kita adalah umat yang taat dan patuh kepada Allah SWT beserta Rasul-Nya.

Amalan Untuk Mendapatkan syafaat Kanjeng Nabi 

Dalam Kitabnya Adz-dzakhair Al Muhammadiyah, Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki menyebutkan ada beberapa amalan yang bisa mendatangkan syafaat khusus dari kanjeng Nabi. jenis syafaatnya tergantung pada jenis amalan yang dilakukannya. Diantara adalah:
Doa setelah Adzan
Jenis syafaat itu adalah peleburan dosa atau pengangkatan derajat. Yakni ketika seseorang telah meninggal dan belum sempat bertaubat, maka dosanya akan bisa diampuni oleh Allah berkat syafaat khusus ini. Dan jika dosanya sudah habis, maka ia akan diangkat derajatnya. Syafaat ini diperoleh dengan cara Memintakan wasilah untuk Nabi setelah mendengarkan Adzan.


Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Umar, Nabi ﷺ bersabda: 

 إذا سمعتم المؤذن فقولوا مثل ما يقول، ثم سلوا الله لى الوسيلة، فإنها منزلة فى الجنة لا تنبغى إلا لعبد من عباد الله، وأرجو أن أكون أنا هو فمن سأل الله لي الوسيلة حلت له الشفاعة

Jika kalian mendengarkan adzan maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin, kemudian mintalah wasilah untukku kepada Allah, karena sesungguhnya wasilah itu adalah satu kedudukan (yang tinggi) di surga, yang tidak patut diberikan kecuali kepada seorang hamba Allah, dan aku berharap akulah hamba tersebut. Barangsiapa yang memohon wasilah untukku maka ia berhak mendapatkan syafaatku.” [HR. Muslim: 577]


ـuga terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: 

من قال حين يسمع النداء، اللهم رب هذه الدعوة التامة والصلاة القائمة آت محمدا الوسيلة والفضيلة وابعثه مقاماً محموداً الذي وعدته، حلت له شفاعتي يوم القيامة» . وزاد البيهقي في روايته : «إنك لا تخلف الميعاد» .


"Barangsiapa berdo'a setelah mendengar adzan: ALLAHUMMA RABBA HAADZIHID DA'WATIT TAMMAH WASHSHALAATIL QAA'IMAH. AATI MUHAMMADANIL WASIILATA WALFADLIILAH WAB'ATSHU MAQAAMAM MAHMUUDANIL LADZII WA'ADTAH (Ya Allah. Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik shalat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah (perantara) dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah jannjikan) '. Maka ia berhak mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat." 

Dalam Riwayat Imam Baihaqi terdapat tambahan INNAKA LAA TUKHLIFUL MII’AAD (HR. Imam Al Bukhari: 579)


Ziarah kepada Rasulullah ﷺ


فعن حاطب رضي الله عنه قال : قال رسول الله ﷺ : «من زارني بعد موتي فكأنما زارني في حياتي، ومن مات بأحد الحرمين بعث من الآمنين يوم القيامة 

وعن عمر - رضى الله عنه ـ قال : سمعت رسول الله ﷺ يقول : من زار قبري أو قال من زارني كنت له شفيعا أو شهيدا يوم القيامة 

وروى البيهقي عن أنس رضي الله عنه قال : قال رسول الله ﷺ : من مات في أحد الحرمين بعث من الآمنين يوم القيامة، ومن زارني محتسباً إلى المدينة كان في جواري يوم القيامة.

Hadits tersebut menyatakan bahwa orang yang berkunjung ke makam Rasulullah setelah wafatnya akan dianggap seperti orang yang berkunjung kepadanya ketika ia masih hidup. Sementara itu, bagi orang yang meninggal di dua Masjid Suci, Masjidil Haram di Mekah atau Masjid Nabawi di Madinah, akan dijamin keamanannya kelak di akhirat. 


Rasulullah juga menjanjikan pahala yang luar biasa bagi orang yang mempersembahkan kunjungan kepadanya dengan niat tulus, karena orang tersebut akan diberikan syafaat atau saksi pada hari kiamat. Selain dijamin keamanannya, orang tersebut juga diberikan tempat tinggal bersama Rasulullah ﷺ 


وعن ابن عمر - رضى الله عنهما - أن رسول الله ﷺ قال : «من زار قبرى وجبت له شفاعتي» أى يخصه رسول الله ﷺ بشفاعة ليست لغيره، إما بزيادة نعيم أو تخفيف هول ذلك اليوم عنه، أو دخول الجنة بغير حساب ، أو رفع درجاته في الجنة، أو بزيادة شهود الحق تعالى والنظر إليه، أو بغير ذلك من أنواع الإنعام والإكرام

Rasulullah ﷺ juga bersabda: siapa yang mengunjungi kuburanku dengan sungguh-sungguh, maka aku akan menjadi syafaat baginya pada hari kiamat yang syafaatku tidak diberikan kepada orang lain. Entah dengan menambahkan nikmat, mengurangi ketakutan pada hari itu, masuk surga tanpa hisab, meningkatkan derajatnya di surga, memperbanyak saksi-saksi kebenaran, atau dengan cara lain dari berbagai jenis anugerah dan penghargaan."


Wafat di Madinah

di antara sebab-sebab keistimewaan syafaat khusus dari Rasulullah adalah meninggal di kota suci beliau, Madinah, dan sabar atas ujian dan musibah yang terjadi di sana. semoga Allah SWT menambahkan kehormatan dan kemuliaan atas kota tersebut dan kita berharap mendapatkan keberkahan dari Madinah yang suci." 

Rasulullah ﷺ bersabda:

 من استطاع أن يموتَ بالمدينةِ فليمت بها فإني أشفعُ لمن يموتُ بها

"Barangsiapa yang mampu untuk meninggal di Madinah, hendaknya ia meninggal di sana, karena aku akan memberikan syafaat bagi orang yang meninggal di sana." HR. Tirmidzi 3917


Memperbanyak bacaan shalawat kepada beliau

Sebagaimana poin hadits di atas. 

[عن أنس بن مالك:] أكْثِرُوا من الصلاةِ عَلَيَّ في يومِ الجُمُعَةِ وليلةِ الجُمُعَةِ، فمَن فعل ذلك كنتُ له شهيدًا وشافِعًا يومَ القيامةِ

"Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jumat dan malam Jumat. Siapa yang melakukannya, aku akan menjadi saksi dan pemberi syafaat baginya di hari kiamat." (HR. Ibnu Ady:3/102)





والله يتولى الجميع برعايته


Komentar

Postingan populer dari blog ini

HADITS PERTAMA MELURUSKAN NIAT

Hadits Kesembilan Mengusahakan Sesuatu dengan Jalan Maksiat

HADITS KE DUA Arwah adalah Bala Tentara