Hadits Kedelepan Belas Terus Beramal

 

Hadits Kedelepan Belas
Terus Beramal

عَنْ عائشة رَضِيَ اللهُ عَنْهُا قَالت: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ :

(أَحَبُّ الأعْمَالِ إلَى اللهِ تَعَالَى أدْوَمُها وَإنْ قَلَّ 1)

Diriwayatkan dari Sayyidah Aisya ra. beliau berkata : Rasulullah bersabda: Amal yang paling dicintai Allah taala adalah amal yang paling langgeng dilakukan meski ia sedikit. (HR. Muslim 783)

Makna Hadits

Dalam Hadits ini Rasulullah memberikan sebuah standart dalam beramal sehingga mendapatkan ridha Allah yang menjadi tujuannya. Beliau mengatakan bahwa amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang terus dilakukan, sekalipun tidak banyak, selama rutin dikerjakan pasti akan mendapat kecintaan Allah, itulah yang disebut istiqamah

Dalam hadits yang lain, diceritakan dari Sayyidah Aisyah pada suatu malam Nabi pernah membuat sekat (di dalam masjid) dengan tikar lalu shalat di dalamnya, dan menghamparkannya di siang hari untuk duduk, ternyata orang-orang berkumpul di sekeliling Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengerjakan shalat sebagaimana beliau shalat, hingga orang-orang semakin banyak, lalu beliau menghadap (kepada mereka) dan bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ خُذُوا مِنْ الْأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دَامَ وَإِنْ قَل

"Wahai sekalian manusia, beramalah menurut yang kalian sanggupi, sesungguhnya Allah tidak akan bosan sehingga kalian merasa bosan, sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dikerjakan secara kontinyu walaupun sedikit." HR. Bukhari 5861

Imam Ghazali berkata, “Sebaik-baik urusan adalah yang paling lenggeng sekalipun ia hanya sedikit (Istiqamah). Orang yang Istiqamah beramal meskipun hanya sedikit, ibarat setetes air yang terus menetes pada satu tempat, ia pasti akan membuat hijau daun. Bahkan sekalipun menetes bada batu yang keras, pasti akan berlubang. Sementara orang yang beramal banyak namun tidak Istiqamah ibarat air yang banyak (1 gentong air misalkan), yang dituangkan pada 1 pot bunga, ia tidak memberikan efek positif.

Suatu ketika Al Bisyr di minta pendapat tentang orang yang hanya beribadah atau giat dalam bulan Ramadhan saja, beliau mengatakan, “Sejelek-jelek orang adalah yang hanya mengetahui Allah hanya di bulan Ramadhan saja. Sesungguhnya orang yang sholih adalah orang yang rajin ibadah dan rajin shalat malam sepanjang tahun”.

Asy Syibliy juga pernah ditanya, ”Manakah bulan yang lebih utama, Rajab ataukah Sya’ban?” Beliau menjawab, ”Jadilah Rabbaniyyin dan jangan menjadi Sya’baniyyin.” Maksudnya adalah jadilah hamba Rabbaniy yang senantiasa ibadah di setiap bulan, sepanjang tahun, jangan hanya beribadah pada bulan Sya’ban saja.2

Dengan demikian bisa di kiaskan, ”Jadilah Rabbaniyyin dan jangan menjadi Romadhoniyyin.” Maksudnya, beribadahlah secara kontinu (ajeg) sepanjang tahun dan jangan hanya beribadah pada bulan Ramadhan saja. Lagian, jika Allah yang kamu sembah pada bulan Ramadhan itu juga Allah yang sama yang kamu sembah di selain Ramadhan. Allah yang senantiasa memberikan pahala, rahmat dan keluasan rizki di bulan ramadhan, itu juga Allah yang sama maha memebri itu di seluruh bulan. Maka janganlah beribadah hanya di waktu-waktu tertentu saja.


Begitulah yang diajarkan oleh suri tauladan kita – Nabi Muhammad saw, adalah amalan yang rutin, bukan musiman hanya waktu atau bulan tertentu. Itulah yang beliau contohkan kepada kita. ’Sahabat Alqomah pernah bertanya pada Ummul Mukminin Sayyidah ‘Aisyah mengenai amalan Rasulullah saw , ”Apakah beliau mengkhususkan hari-hari tertentu untuk beramal?” ’Aisyah menjawab,

لاَ كَانَ عَمَلُهُ دِيمَةً

Beliau tidak mengkhususkan waktu tertentu untuk beramal. Amalan beliau adalah amalan yang kontinu (ajeg)3

Abi Ihya’ berkata, wirid bisa memberikan dampak positif itu bukan dari isinya itu, tapi rutinnya (Istiqamah) kita dalam mengerjakan, yang itu sebagai bukti kita serius memohon kepada Allah.

Dengan demikian, seorang hamba bisa diberikan taufiq bebuat kebaikan adalah sebuah anugerah, namun yang lebih besar dari pada itu adalah anugerah bisa rutin melanggengkannya. Sesuatu yang lenggeng dilakukan, sangat membantu seseorang bisa ikhlas beramal karena Allah, sebagaimana kalam hikmah

إذَا كَثُرَ المِسَاسُ، قَلَّ الإحْسَاسُ

Ketika sebuah perbuatan baik rutin dilakukan, maka perasaan bangga, riya’ dan penyakit hati lainnya akan terkikis dengan sendirinya

Keutamaan Istiqamah

Tidak bisa dipungkiri, bahwa istiqamah adalah sebuah karomah yang diberikan hanya kepada orang-orang tertentu saja, dan menjadi maqam karomah yang paling tingga.

Pepatah arab mengatakan

اَلْإِسْـتِقَـامَةِ خَيْرٌ مِـنْ اَلْفِ كَــرَامَةٍ # ثُبُــوْتُ الْكـَـرَامَةِ بـِدَوَامِ الْإِسْـتِقـَـامَةِ

Istiqamah lebih utama dari seribu karomah, dan tumbuhnya karomah dengan menjaga Istiqamah

Banyak para wali yang bisa terbang, namun tidak banyak dari kalangan para sahabat, padahal jelas lebih mulia para sahabat. Itu sebagai bukti bahwa terbang itu karomah, sementara Istiqamah itu karomah terbaik, yang tidak bisa semua orang bisa mendapatkannya.

Teladan Istiqamah

Banyak para ulama yang bisa kita contoh dalam beristiqamah mengerjakan sebuah amalan. Berikut ini kami cuplikkan beberapa:

  1. Romo Kyai Abdul Hadi, Pengasuh Pondok Pesantren Langitan Widang Tuban. Abina KH. M. Ihya’ Ulumiddin menyebutkan bahwa saat beliau mondok di Langitan selama 9 tahun, menangi beliau selama 6 tahun (1965-1971). Abi mengatakan “kami sebagai seluruh santri, kalau mau sekolah itu tidak usah melihat jam diantaranya, karena setiap jam 7, Kyai Abdul Hadi itu mesti berdiri di jendela mushalla sebelah barat sambil membaca al-quran. Berdirinya beliau ini menunjukkan jam yang tepat, jadi sehingga kalau kita sudah siap sekolah itu tidak usah melihat am, hanya cukup lihat Kyai Abdul Hadi. Sedangkan teman-teman kalau jaga malam itu ketika mendengar suara “kriet” dari pintu belakang beliau yang terdiri dari pintu bambu, karena beliau keluar untuk mengambil air wudlu, itu selalu menunjukkan jam yang tepat, kira-kira jam 02.00/02.30. Paling tidak ini merupakan pengalaman bagi seorang murid tentang pentingnya Istiqamah. Istiqamah fissuluk ittiba’an lisyaikhih (berperilaku Istiqamah karena mengikuti perilaku guru)

  2. Mbah Kyai Fahrur Rozi, Pengasuh ke dua PP. Ihyaul Ulum Gilang Babat Lamongan, yang menurut salah satu alumninya mengatakan bahwa beliau Istiqamah dalam berbagai hal, bukan hanya saat beribadah saja, bahkan termasuk ketika meletakkan sesuatu, seperti tongkat beliau, dll.

  3. KH. Syifauddin Nawir, Pengasuh ke dua PP. Subulus Salam Belung Poncokusumo Malang, selama kami menimba ilmu di sana semenjak tahun 2008-2010, beliau setiap shalat selalu memakai jubah putih. Ketika berangkat Jumat selalu pukul 10.00 dan duduk di sebelah kiri shaf depan masjid. Begitu terus sampai beliau wafat.

  4. Abina KH. M. Ihya’ Ulumiddin, beliau bukan hanya mengajak orang lain untuk berIstiqamah, namun suluk beliau adalah profil bersiqomah yang patut kita contoh. Sebagai contoh kecil setiap jam 02.00, pasti beliau membunyikan alarm dan dawuh dengan speaker “QUM QUM” bangun! Bangun!. Kisah itu penulis dapatkan dari dari kisah para alumni, namun penulis sendiri merasakannya langsung secara bertahun-tahun. Bukan hanya itu, jadwal beliau ketika di Surabaya dan di Pujon selalu begitu dari dahulu, begitu pula jadwal beliau saat idul fitri.

Pelajaran

  1. Istiqamah adalah sebuah derajat yang tinggi, bahkan karomah tertinggi

  2. Sedekah setiap hari walau hanya 1000 rupiah yang dilakukan seumur hidup lebih baik dari pada 1.000.000 yang hanya dilakukan sekali seumur hidup. “Selama rutin, kita masih terhitung sebagai orang loman” (Abi Ihya)

  3. Hendaknya mengupayakan diri untuk beristiqamah dalam berbuat baik, caranya adalah dengan berlatih dan menjadwal

  4. Hadits ini menjadi motivasi bagi setiap hamba untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, karena tidak harus menjadi kaya agar bernilai bagus di mata Allah, selama bisa rutin dalam bersedekah, derajatnya lebih akan lebih tinggi dari pada orang kaya yag tidak istiqamah

  5. Istiqamah dalam sebuah amalan adalah tanda diterimanya amalan tersebut

  6. Rajin Ibadah Janganlah sesaat


Kita bermohon kepada Allah agar senantiasa memberikan taufiq kepada kita agar bisa beristiqamah dalam melaksanakan sebuah amal baik. Amiin


والله يتولى الجميع برعايته


1HR. Muslim 783

2Latho-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 396-400

3HR. Bukhari 6466

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HADITS PERTAMA MELURUSKAN NIAT

Hadits Kesembilan Mengusahakan Sesuatu dengan Jalan Maksiat

HADITS KE DUA Arwah adalah Bala Tentara