INDAHNYA MUHARRAM dan HADIAH ASSYURO

Bismillahirrahmanirrahim.
Washollallahu Ala Sayyidina Muhammad wa Ala Alihi Washohbih Wasallam.

Diantara Sunnatulloh atau kebiasaan allah Adalah menciptakan “SILIH GANTI” dalam kehidupan manusia.  Allah Taala telah berfirman yang artinya: “Kemudian aku menjadikan kalian sebagai orang – orang yang menggantikan setelah mereka supaya kami bisa melihat apa yang kalian lakukan”. Dan biasanya setiap ada pergantian dengan hal yang baru maka yang ada aadalah rasa senang.
Saat ini kita banyak menjumpai pergantian; ada susah ada senang, ada tangis ada tawa, demikian juga Presiden kita ganti baru, kabinet ganti baru, Tahun Islam juga baru.  Maka pastinya kita akan menyambutnya dengan senang dan gembira, dan yang pasti ada semangat baru di dalamnya.
Berbicara tentang tahun baru, maka pasti kita tidak akan pernah lupa dengan bulan Muharram, dimana bulan ini merupakan bulan yang sangat mulia, yang karena ada kejadian penting di dalamnya, sehingga bulan ini di jadikan sebagai awal perhitungan tahun dalam agama Islam, yaitu karena Hijrah Rosululloh yang ke dua dilakssanakan pada Bulan itu.
Mengenai penentuan awal penanggalan Islam ini, sebelumnya memang banyak sekali usulan yang muncul saat musyawarah penentuan awal tahun ini. Ada yang mengusulkan sebaiknya tahun ini dimulai dari Wafatnya Rosulullah, ada yang berpendapat dimulai saat Lahirnya Rosululloh dan ada pula yang mengusulkan bahwa yang tepat adalah di mulai dari Risalah Nabi, yaitu saat dimana Nabi Muhammad di utus menjadi Rosul. Namun, diantara sekian banyak usulan yang diterima adalah usulan sayyidina Ali Karromallahu Wajhah. Saat itu beliau mengusulkan bahwa awal tahun Islam sebaiknya di mulai dari Hijrahnya Rosululloh, karena Hijrah inilah yang menjadi tonggal kemenangan Islam untuk menuju kemenangan-kemenangan berikutnya, di samping itu banyak pula peristiwa penting yang terjadi pada Bulan Muharram ini, yaitu Baiat Aqabah. Usulan itu mendapat Respon Bagus dari Kholifah uang ke dua Itu, Sayyidina umar Bin Khottob. Dan dari situ pula beliau tetapkan awal tahun Islam dimulai dari Bulan Muharram dan disebut sebagai tahun Hijriyyah.

KEMULIAAN BULAN MUHARROM

Muharrom menjadi bulan mulia karena memang dipilih Alloh ta’ala sebagai salah satu bulan dari 4 bulan mulia (Asyhurul-Hurum). Alloh berfirman dalam surat At-Taubah 36. Yang Artinya :
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram[640]. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."

====================
[640]. Maksudnya antara lain ialah: bulan haram (bulan Dzul-Qaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah haram (Mekah) dan Ihram.
Imam Hasan berkata, yang paling utama dari beberapa bulan tersebut adalah bulan Muharrom.

Dalam kitab dzikroyat wa munasabat (ذكريات ومناسبات) halaman 24 Abuya Assayyid Muhammad bin ‘Alawy Al-Maliky Al-Hasany menjelaskan bahwa kemuliaan bulan Muharrom disamping karena ayat di atas, juga karena Rosululloh sengaja memilihnya sebagai bulan mulia dengan menyebutnya sebagai SYAHRULLOH ;(شهرالله ); bulan Alloh. Sebutan ini sama persis dengan Nabi Muhammad dipilih Alloh dengan sebutan Rosululloh ; رسول الله, Nabi Ibrohim dipilih sebagai kekasih lebih dari para nabi yang lain dengan sebutan KHOLILULLOH ; خليل الله. Bahkan ketika banyak bangunan dari batu didirikan di muka bumi ini, tetapi Alloh hanya memilih Masjidil Harom yang di dalamnya ada Ka’bah dan Hajar As’a, demikian juga bangunan-bangunan (masjid) yang digunakan untuk menyembah hanya kepada Alloh saja dengan sebutan BAITULLOH ; بيت الله.

Lebih dari itu Abuya juga menjelaskan lebih detail lagi tentang kemuliaan bulan pertama di tahun Hijriyah ini juga Asyhurul-hurum yang lain, dengan sebuah penjelasan yang dinukil dari pendapat Asy-Syaikh Ali bin Abi Tholhah dan Asy-Syaikh Ibnu Rojab yang mengatakan bahwa 4 bulan tersebut mempunyai kehormatan karena mendapat kehormatan langsung dan khusus dari Alloh Ta’ala. Karena beribadah pada bulan-bulan tersebut sangat besar pahalanya dari pada dilakukan di luar asyhurul – hurum, di samping itu apabila ada seseorang berbuat dosa di dalam asyhurul-hurum maka dosanya pun juga dilipat-gandakan.

SEJARAH HARI ASYURO
Hari Asyuro dan puasa didalamnya tidak hanya dikenal pada zaman Rosullulloh shollallohu alaihi wasallam saja. Akan tetapi puasa hari Asyuro sudah dikenal pada zaman jahiliyah.
Dalham bin Sholeh bertanya pada Ikrimah, “Ada apa dengan Asyuro?” Ikrimah pun menjawab : “Orang Quraisy pernah melakukan dosa pada masa jahiliyah, dan dosa itu terasa berat dihati mereka. Mereka pun bertanya, bagaimanakah cara mereka bertaubat? Maka dikatakan bahwa mereka pun harus berpuasa pada tanggal 10 Muharrom (Asyuro)”.

Disamping sebagai sarana pelebur dosa, maka puasa Asyuro juga merupakan sebuah hari raya atau hari ulang tahun mengenang semua kejadian besar yang pernah ada didunia ini. Diantara kejadian-kejadian besar tersebut adalah :
Asyuro adalah hari pertama sejarah peradaban manusia dimulai, yakni ketika Nabiyulloh Adam alaihissalam bersama istrinya, sayyidatuna Hawwa turun kedunia.
Pada hari itu Alloh banyak sekali menerima taubat hamba-hambaNya yang bersalah, diantaranya pada hari itu Alloh menerima taubat Nabiyulloh Adam alaihissalam, taubat kaum Nabiyulloh Yunus alaihissalam dan taubat kaum Nabi Musa alaihissalam.
Pada hari itu Nabiyulloh Musa alahissalam dan kaumnya selamat dari kejaran Fir’aun dan tentaranya, sekaligus hari tengelam dan kematian Fir’aun beserta pasukannya dilaut Merah.
Pada hari itu pula, perahu Nabiyulloh Nuh alaihissalam berlabuh digunung Judiy.
Sebagai rasa syukur, maka Nabiyulloh Nuh dan Nabiyulloh Musa alaihimassalam pun berpuasa pada hari itu.
Sebagai rasa syukur, maka Nabiyulloh Nuh dan Nabiyulloh Musa alaihimassalam pun berpuasa pada hari itu.

AMALAN SELAIN PUASA HARI ASYURO
Untuk menambah tabungan amal kita, selain puasa, ada beberapa amalan lain yang bisa dikerjakan pada hari Asyuro, yaitu :
Puasa
افضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم ( رواه مسلم)

Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di Bulan Allah, Muharram (HR. Muslim)
Lebih – lebih puasa Asyuro, yaitu puasa hari ke 10 nya, berdasarkan Hadits: Dari Abu Qotadah Al Anshory, Radliyallahu Anhu, beliau mengatakan:
وعن أبي قتادة رضي اللَّه عنه ، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: " صيام يوم عاشوراء، أحتسب على اللَّه أن يكفر السنة التي قبله" .أخرجه مسلم
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:”Puasa Assyuro ,aku benar-benar memohon kepada Allah, untuk menjadi penebus dosa setahun yang telah lewat (HR. Muslim)

وعن ابن عباس رضي اللَّه عنهما أيضاً ، قال: قال رسول اللَّه صلى الله عليه وسلم : "صوموا يوم عاشوراء، وخالفوا فيه اليهود، صوموا قبله يوماً، أو بعده يوماً" . أخرجه أحمد
Puasalah Hari Assyuro dan jangan sama dengan model orang yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau setelahnya (HR. Ahmad)

Dari hadits di atas, maka dianjurkan juga puassa 9-10 atau 10-11
Bertaubat dan Istighfar
Sebagaimana yang diriwayatkan dari sayyidina Ali Karromallohu Wajhah:

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ : " إِنْ كُنْتَ صَائِمًا بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ ، فَصُمِ الْمُحَرَّمَ ، فَإِنَّ شَهْرَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِيهِ يَوْمَ تَابَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى قَوْمٍ ، وَيَتُوبُ فِيهِ عَلَى قَوْمٍ "
“…..Karena sesungguhnya di Hari Assuro ini Allah menerima taubat satu Kaum dan juga menerima taubat kaum yang lain”
Menambah nafkah untuk keluarga

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ : " مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ " .

Dari Abu Hurairah, Bahwasaya Rosululullah Shallallahu Alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang meluaskan / menambah nafkah kepada keluarganya di hari Assyuro, maka Allah akan meluaskan rizkinya selama setahun”
Bersedekah
Berdasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Musa Al Madiniy:

من صام عاشوراء فكأنما صام السنة ومن تصدق فيه كان كصدقة السنة

“Barang siapa yang berpuasa di hari Assyuro maka seakan ia berpuasa setahun, dan barag siapa yang beresedekah pada hari itu maka seakan ia bersedekah selama setahun” (HR. Abu Musa Al Madiny)

Adapun amalan-amalan yang lain seperti bercelak, mandi dan lain sebagainya, riwayatnya tidak shohih.
Kita juga dianjurkan pada sore hari dihari tersebut agar membaca istighfar yang telah dibaca oleh para Nabi. Dipilihnya istighfar para nabi utamanya sayyidul istighfar adalah dalam rangka mengambil ibroh, semangat dan manfaat. Atau dalam istilah ulama yang lain disebut dengan TAFA’ULAN ; تفاؤلا ;(NGALAP KETULARAN, bahasa jawa). Sebagaimana Imam Asy-Saafi’i dalam bab Fadlo’ilul-A’maal ; motifasi untuk beramal sholih, beliau lebih suka mengambil Hadits Dloif dari pada mengambil pendapat seseorang (ulama).  Dan moment agung ini adalah hasil karya dari pada Kholifah yang menjadi madu Obat kaum muslimin setelah lama menelan pahitnya kedholiman, yaitu Kholifah Umar Bin Abdul Aziz. Beliau mengatakan bahwasanya dimomen Assyr ini, sebaiknya kaum muslimin di dunia mengadakan perkumpulan dengan kaumnya masing-masing untuk membaca istighfar dan bertaubat kepada Allah agar kesemangatan dalam tahun baru ini tidak dihalangi oleh dosa-dosa manusia itu sendiri.

Rosululloh Shallallahu Alihi wasallam sendiri telah bersabda:
لا كبيرة مع لإستغفار لا صغيرة مع الإصرار

Tidak ada dosa besar, bila terus disertai istighfar, dan tidaklah terus disebut dosa kecil , bila terus ber istighfar.
Walhamdulillah, Semoga bermanfaat.

والله يتولى الجميع برعايته

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HADITS PERTAMA MELURUSKAN NIAT

Hadits Kesembilan Mengusahakan Sesuatu dengan Jalan Maksiat

HADITS KE DUA Arwah adalah Bala Tentara