KHUTBAH IDUL ADLHA 1440 H / 2019 M DENGAN BERSYUKUR MENJADI MAKMUR


Khutbah Pertama

الله أكبر 9x الله أَكْبَر وَلله الحَمْدْ
الحَمْدُ لله الَّذِي أَعَادَ الأَعْيَادَ وَكَرَّرْ، وَأَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ أَنْ خَلَقَ وَ صَوَّرْ، وَأَشْهَدُ أنْ لَاإله الااللهُ وَحْدَهُ لاشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً يَثْقُلُ بِهَا المِيْزَانُ فِي المَحْشَرْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَفْضَلُ مَنْ صَلَّى وَ حَجَّ  وَاعْتَمَرْ، وَخَيْرُ مَنْ ضَحَّى وَعَقَّ وَفَدَا وَأَهْدَى وَنَحَرْ، أللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنِا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ والتَّابِعِيْنَ لَهُمْ فِي الأثَرْ، مَا تَلَا تَالٍ فِي هَذَا اليوْمِ السَّعِيْدِ الأزْهَرْ، إنَّا أَعْطَيْنَاكَ الكوْثَرْ، فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ، إنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأَبْتَرْ.
أما بعد: فَيَا أَيُّهَا النَّاس، أُوْصِيْ نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى الله فَقَدْ فَازَ المتَّقُوْن. قال الله تبارك وتعالى " إنِاَّ أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ(1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ(2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ اْلأَبْتَرُ (3)
Allahu Akbar 3X Walillahilhamd.
Jamaah Shalat Idul Adlha Hafidhakumullah.

Dalam kesempatan yang mulia, di tempat yang mulia, di hari yang Istimewa ini, marilah kita meningkatkan kualitas Iman dan taqwa kepada Allah taala. Karena dengan Iman dan Taqwalah kita akan mendapatkan kebahagiaan hakiki, yakni kebahagiaan yang tidak ada lagi kesusahan, yaitu mendapat Ridla Allah taala dan surga, kebahagiaan yang abadi, yakni dengan berada di Surga selama-lamanya. In Sya Allah. Amiin.   

Allahu Akbar 3X Walillahilhamd.
Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah SWT.

Diantara bentuk taqwa kepada Allah adalah dengan bersyukur atas nikmat yang telah dianugerahkan kepada kita yang jika nikmat itu kita hitung, niscaya tidak akan sanggup untuk menghitungnya. Dalam QS. Ibrahim [14] : 34 Allah berfirman. 
وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya”
 
Dimulai dengan nikmat kita
diciptakan Allah menjadi manusia, yang merupakan makhluk terbaik, dibentuk dengan ciptaan terbaik, diberikan akal, yang dengannya Allah menundukkan segala makhluk selain manusia. Manusia tanpa sayap namun Allah jadikan langit sebagai jalan bagi manusia. Manusia makhluk darat namun Allah jadikan laut sebagai lintasan dan tempat mengais sebagian rizki.  Unta yang posturnya jauh lebih besar, justru bisa dijadikan tunggangan, besi, air, udara dan seluruh makhluk, ditundukkan Allah untuk menjadi penopang hidup manusia.

Alhamdulillah, kita dijadikan manusia yang berakal dan diberikan Iman dan Islam. Yang dengan Iman dan Islam, hidup kita menjadi cerah. Bukan hanya akan menjadi bahagia di dunia saja, namun akan terselamatkan dari abadi di Neraka, dan apabila amal baik kita lebih unggul dari amal buruknya, Allah akan berikan kesempatan langsung ke Surga tanpa mampir ke Neraka. Dengan Iman dan Islam, sungguh betapa bahagianya hidup ini. Nikmat Iman dan Islam yang tidak diberikan kepada semua orang. Alhamdulillah kita termasuk orang yang diberikan bagian nikmat itu.

Alhamdulillah, setelah kita menjadi manusia, beragama Islam dan beriman kepada Allah, kita dijadikan Allah menjadi bagian dari Umat Nabi Muhammad , yang beliau merupakan Nabi terbaik dari sekian ratus ribu Nabi, Rasul terbaik, Manusia terbaik, bahkan makhluk terbaik, yang diberikan berbagai macam keistimewaan oleh Allah taala, nikmat yang tiada terkira. Sebagaimana telah Allah firmankan :
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

Sehingga sebab keistimewaan beliaulah, Allah juga mengistimewakan kita umat Nabi Muhammad dari jutaan umat Nabi selainnya. Diantara keistimewaan tersebut adalah sebagaiamana yang tulis oleh Prof. dr. Abuya Assyyid Muhammad Al Malaiky dalam kitab Khasha’isnya: dihilangkannya syariat yang memberatkan, diberikannya kasih sayang khusus dari Allah nanti pada hari kiamat, dijadikan sebagai umat yang moderat, diberikan syariat yang mudah-mudah, syariatnya dijadikan sebagai syariat yang sempurna dan menyempurnakan syariat terdahulu, umatnya diberikan cahaya penerang di depannya nanti saat berjalan pada hari kiamat, umatnya dijadikan sebagai umat terbaik, Nabi Isa as. menjadi salah satu dari umatnya, adanya bisyarah khusus dengan masuk surga bagi umat terkhir, sebagaimana juga ada bisyarah bagi generasi terawal, adanya maqbarah Nabi kita Muhammad secara pasti dan jelas, umat Nabi Muhammad telah di sebutkan pada kitab-kitab umat terdahulu, umatnya tidak akan bersepakat dalam kesesatan, dan masih banyak lagi kesitimewaan yang diberikan Allah kepada Umat Nabi Muhammad.

Diantaranya juga adalah nikmat nafakhat, dilipat-gandakannya pahala dengan amal yang sedkikit, diberikan beberapa momen-momen penting, yang bisa dijadikan sebagai bentuk keterikatan dengan umat terdahulu, penghapus dosa dan meniinggikan derajat.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamd.
Jamaah Shalat Idul Adlha Hafidhakumullah.
Diantara momen itu adalah hari ini, 10 Dzul Hijjah yakni hari raya Idul Adlha. Hari raya besar, yang hari ini adalah hari terbaik sepanjang zaman.  Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, bahwa pada 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah, Allah menjadikannya hari istimewa dikarenakan manusia berkumpul pada satu tempat secara universal, internasional dan menjadi hari berkumpulnya pokok Ibadah. Dengan 10 hari pertama ini seseorang bisa mengerjakan rukun Islam secara sempurna karena bisa mengerjakan shalat, zakat, puasa dan haji yang ini tidak bisa didapatkan pada hari-hari yang lain. Ini adalah nikmat luar bisa yang harus kita syukuri.

Hari ini, saudara-saudara kita yang diberikan kemampuan, kesempatan dan badan sehat oleh Allah SWT, sedang berada di tanah suci, untuk melaksanakan rukun Islam yang ke lima, yaitu ibadah haji. Jumlah mereka mencapai jutaan, dari suku yang berbeda, bahasa yang berbeda, warna kulit  yang berbeda, bangsa yang berbeda dan tempat yang berbeda. Dari berbagai penjuru, mereka berduyun-duyun berdatangan menuju dan berkumpul menjadi satu, di tempat yang sama, dan tujuan yang sama, yaitu mengharap ridha dan ampunan dari Yang Maha Pengampun, Allah SWT.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamd.
Jamaah Shalat Idul Adlha Hafidhakumullah.
Ini adalah nikmat besar yang harus kita syukuri. Lalu bagaimanakah cara kita bersyukur kepada Allah? Secara garis besar, adalah dengan menggunakan nikmat Allah kepada hal-hal yang diridhainya. Yakni dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.

Diantara perintah Allah sesuai dengan Isyarat nikmat yang banyak ini adalah dua hal, sebagaimana yang telah Allah firmankan dalam surat Al Kautsar,
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ(1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ(2)
Di dalam surat Al-Kautsar pada ayat kedua ditegaskan: Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Ada dua cara untuk bersyukur kepada Allah berdasarkan ayat yang tertera di atas:

Pertama: Mendirikan Shalat karena Allah

Dalam ayat ini, shalat yang dimaksud ada yang mengartikan sebagai shalat Idul Adlha ada juga yang berpendapat shalat secara mutlaq.

Shalat adalah ibadah yang sudah ada contohnya dari Rasulullah . Ketika seseorang melaksanakan shalat, sesungguhnya dia telah merealisasikan syukur kepada Allah, di dalam shalat seorang hamba dalam keadaan suci, menghadap kiblat, telah membesarkan Allah, memuji Allah, berterima kasih kepada Allah, rukuk, sujud dan berdoa kepada Allah.
Manusia yang shalat sesungguhnya telah mengingat Allah, dan mengingat Allah merupakan langkah awal untuk bersyukur kepada-Nya.
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي ﴿١٤﴾
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaahaa [20] : 14)

Diriwayatkan dari
sayyidah Aisyah Ra, ia mengatakan, Adalah Rasulullah apabila mengerjakan shalat maka beliau berdiri sampai pecah kedua kakinya. Aisyah Ra. berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan seperti ini, padahal dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni?” Nabi menjawab, Wahai Aisyah, apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur?””. (HR. Muttafaq ‘alaih)

Dari hadits di atas, kita banyak mendapat pelajaran, satu di antaranya adalah bahwa shalat adalah ritual ibadah yang merupakan tanda seorang yang bersyukur kepada Yang Maha Kuasa, Allah SWT.  Lantas bagaimana dengan orang yang lalai dalam sholatnya bahkan tidak pernah mengerjakan shalat sama sekali? Kita hanya bisa bermohon kepada Allah agar menjadikan kita sebagai Ahli Shalat, juga anak cucu kita, tetangga kita dan setiap orang yang bertemu dengan kita.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamd.
Jamaah Shalat Idul Adlha Hafidhakumullah.
Kedua adalah Berqurban

Qurban bahasa arabnya adalah الأضحية (al-udlhiyah) diambil dari kata أَضْحَى (adl-ha). Adapun الأضحية (al-udlhiyah/ qurban) menurut syariat adalah sesuatu yang disembelih dari binatang ternak yang berupa unta, sapi dan kambing untuk mendekatkan diri kepada Allah yang disembelih pada hari raya Idul Adlha dan Hari Tasyriq. Hari Tasyriq adalah hari ke 11, 12, dan 13 Dzul Hijjah.

Ibadah Qurban adalah ritual yang sudah berlangsung lama, ritual yang ada sejak ribuan tahun lalu, sebelum kita dilahirkan, sebelum orang tua kita dilahirkan, bahkan sebelum kakek dan nenek kita dilahirkan, sudah ada orang yang berqurban.

Di dalam Al Quran, Allah menceritakan dua putra nabi Adam as yang melaksanakan qurban. Di antara keduanya, ada yang qurbannya di terima Allah dan satunya lagi ditolak.

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِن أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ ﴿٢٧﴾
"Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil), 'Aku pasti membunuhmu!' Berkata Habil, 'Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertakwa'." (QS. Al-Maidah [5] : 27)

Allah juga menceritakan pelaksanaan qurban yang dilakukan nabi Ibrahim as.
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ ﴿١٠٠﴾ فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ ﴿١٠١﴾ فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ ﴿١٠٢﴾ فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ ﴿١٠٣﴾ وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ ﴿١٠٤﴾ قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ ﴿١٠٥﴾ إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاء الْمُبِينُ ﴿١٠٦﴾ وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ ﴿١٠٧﴾ وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ ﴿١٠٨﴾

"Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang shaleh. (100). Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar.(101). Maka tatkala anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata. “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!' Dia (Ismail) menjawab, 'Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar”. (102). Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah). (103). Lalu Kami panggil dia, 'Wahai Ibrahim! (104). Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu, “Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (105). Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (106). dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (107). Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (Pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (108)'." (QS. Ash-Shaaffat [37] : 100-108)

Nabi Muhammad
juga melakukan penyembelihan hewan qurban sebagai wujud syukur dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, bahkan dalam pelaksanaan haji Wada’, Rasulullah dengan tangannya yang mulia menyembelih sebanyak 63 ekor binatang sembelihan, beliau kemudian menyerahkan kepada Ali bin Abi Thalib Ra untuk menyembelih sisanya sampai genap 100 sembelihan.

Berqurban adalah amalan terbaik pada hari ini dan 3 hari ke depan, Dari Aisyah Ra. Nabi bersabda, 
مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
“Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Allah dari Bani Adam ketika hari Raya Idul Adlha selain menyembelih qurban, sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dgn tanduk-tanduknya, kuku-kukunya & bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya.” [HR. Ibnu Majah No.3117].” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim)

Berqurban pahalanya sangat berlimpah

عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُمْ قَالُوْا لِرَسُولِ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- : مَا هَذِهِ الأَضَاحِيُّ؟ قَالَ :« سُنَّةُ أَبِيْكُمْ إِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ ». قَالُوْا : مَا لَنَا فِيْهَا مِنَ الأَجْرِ؟ قَالَ :« بِكُلِّ قَطْرَةٍ حَسَنَةٌ وفي رواية قَالَ :« بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ ». قَالَ قُلْنَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ فَالصُّوْفُ قَالَ :« بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنَ الصُّوْفِ حَسَنَةٌ ».

Dari Zaid bin Arqam radhiyallaahu ‘anhu, bahwasanya para sahabat bertanya kepada Rasulullah : “Apakah qurban-qurban ini? Beliau menjawab: “Sunnah bapak kamu sekalian, Ibrahim As. Sahabat bertanya: “Pahala apa yang kami dapatkan darinya? Rasulullah menjawab: “Setiap tetes darah terdapat satu kebaikan”. Dalam riwayat lain, “Rasulullah menjawab : “Setiap rambutnya adalah satu kebaikan.” Zaid bin Arqam berkata: Kami bertanya : “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan bulunya?” Beliau menjawab: “Setiap rambut dari bulunya adalah kebaikan” ».

Dari penting dan besarnya pahala itu, sehingga Rasulullah sangat menganjurkan, bahkan hingga suatu saat beliau bersabda :
من وجد سعة ، فلم يضحي ، فلا يقربن مصلانا (رواه أحمد و ابن ماجه)
“Barangsiapa memperoleh kelapangan (rizki) lalu tidak mau berkurban, maka jangan dekati tempat shalat kami ” (HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah).

Pada ayat terakhir, yaitu ayat ketiga dari surat Al-Kautsar, Allah menjelaskan:
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ ﴿٣﴾
“Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.” (QS. Al-Kautsar [108] : 3)

Sebanyak orang yang senang kepada Rasulullah
, sebanyak itu pula orang yang benci. Dan orang benci, biasanya sinis, melakukan tipu daya, dan berupaya berbuat jahat kepada orang yang dia benci. Bahkan kalau mereka punya dana, kekuatan dan pendukung, akan mereka gunakan untuk merealisasikan kebenciannya. Namun kata Allah, merekalah yang terputus.

Bisa jadi kita dalam menjalankan shalat dan berqurban, banyak orang menghalangi dan  mencibir, yang bertujuan untuk menggagalkan perbuatan baik kita, maka janganlah menoleh. Lanjutkan saja perbuatan baik kita, karena dengan bersyukur hidup kita menjadi makmur. Dan sesungguhnya mereka lah yang terputus
 
Akhirnya marilah kita tutup khutbah Idul Adlha pagi ini dengan berdoa kepada Allah SWT:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.

“Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a”.
 رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا ﴿٧٤﴾

"Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan [25] : 74)

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء ﴿٤٠﴾ رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ ﴿٤١﴾

"Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)." (QS. Ibrahim [14] : 40-41)

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَسَعْيًا مَّشْكُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَتِجَارَةً لَنْ تَبُوْرًا
“Ya Allah, jadikanlah mereka (para jamaah haji) haji yang mabrur, sa’i yang diterima, dosa yang diampuni, perdagangan yang tidak akan mengalami kerugian.”

رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
"Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di Dunia, kehidupan yang baik di Akhirat dan hindarkanlah kami dari azab Neraka."

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ في القُرْآنِ الكَرِيْم وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ والذِّكْرِ الحَكِيْم وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْم.  أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ. وَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
الله أكبر 7x الله أَكْبَر وَلله الحَمْدْ
الحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرْ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ الَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الخَلَائِقِ وَالبَشَرْ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ، وَمَجِّدْ وَعَظِّمْ، عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا المسْلِمُوْن، أُوْصِيْ نَفْسِي وَإيَّاكُمْ بِتَقْوَى الله فَقَدْ فَازَ المتَّقُوْن. وَاعْلَمُوْا أنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالى أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِه وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ المسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلًا عَلِيْمًا : إنَّ اللهَ وَ مَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ، وَبَارِكْ وَمَجِّدْ وَعَظِّمْ، عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن وَالحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْن.
أللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَات والمؤْمِنِيْنَ والمؤمِنَات الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَات. إِنَّك سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات. أَللّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا وَلَا تَجْعَلْ مِنَّا وَلَا عَلَيْنَا وَلَا مَعَنَا شَقِيًّا وَلَا مَحْرُوْمًا. أَللَّهُمَّ كَمَا أَنْعَمْتَ عَلَيْنَا فَزِدْ وَكَمَا زِدْتَ فَبَارِكْ وَكَمَا بَارَكْتَ فَأَدِمْ وَكَمَا أَدَمْتَ فَلَا تَسْلُبْ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارْ. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ وَالحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْن.
عِبَادَ الله! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإحْسَانْ وَإيْتَاِء ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمنْكَر وَالبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْا مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HADITS PERTAMA MELURUSKAN NIAT

Hadits Kesembilan Mengusahakan Sesuatu dengan Jalan Maksiat

HADITS KE DUA Arwah adalah Bala Tentara