HADITS KE 14 SEBAIK-BAIK KALIAN DAN SEBURUK-BURUK KALIAN

 HADITS KE 14

SEBAIK-BAIK KALIAN DAN SEBURUK-BURUK KALIAN


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَفَ عَلَى أُنَاسٍ جُلُوسٍ فَقَالَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِكُمْ مِنْ شَرِّكُمْ قَالَ فَسَكَتُوا فَقَالَ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَقَالَ رَجُلٌ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنَا بِخَيْرِنَا مِنْ شَرِّنَا قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ وَشَرُّكُمْ مَنْ لَا يُرْجَى خَيْرُهُ وَلَا يُؤْمَنُ شَرُّهُ (رواه الترمذي)

Artinya: 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah ﷺ berdiri di hadapan beberapa orang yang sedang duduk, kemudian beliau bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian siapa yang terbaik dari kalian dan siapa yang terburuk dari kalian?" Mereka pun terdiam. Kemudian beliau mengulanginya sebanyak tiga kali. Lalu ada seorang lelaki berkata, "Tentu saja, wahai Rasulullah, beritahukan kepada kami siapa yang terbaik dan siapa yang terburuk dari kami." Beliau bersabda: "Yang terbaik dari kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan aman dari kejelekannya, sedangkan yang terburuk dari kalian adalah orang yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak aman dari kejelekannya." (HR. Tirmidzi) (HR. Tirmidzi 2189)."


Makna Hadits


Menurut penjelasan ahli hadits, Imam Thibi, frase "من شركم" (dari kejelekan kalian) menunjukkan kondisi untuk membedakan yang baik dari yang buruk. Artinya, Rasulullah ﷺ ingin memberitahukan kepada para sahabat tentang karakteristik yang membedakan antara kelompok yang baik dan yang buruk. Mereka menjawab "Tentu" setelah Rasulullah ﷺ mengulangi pertanyaannya tiga kali.


Imam Thibi menjelaskan bahwa ada empat kategori secara logis, tetapi Rasulullah ﷺ hanya menyebut dua kategori untuk memberikan motivasi dan peringatan, sementara dua kategori lainnya tidak disebut karena tidak memberikan dorongan atau ancaman. Empat kriteria tersebut adalah: 

  1. Orang yang diharapkan kebaikannya dan aman dari kejahatannya: Ini adalah kategori terbaik, di mana seseorang memberikan manfaat dan tidak membahayakan orang lain.

  2. Orang yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak aman dari kejahatannya: Ini adalah kategori terburuk, di mana seseorang tidak memberikan manfaat dan justru menimbulkan bahaya bagi orang lain.

  3. Orang yang diharapkan kebaikannya namun tidak aman dari kejahatannya: Kategori ini mencakup orang yang mungkin memberikan manfaat, tetapi juga bisa menyakiti orang lain.

  4. Orang yang tidak diharapkan kebaikannya namun aman dari kejahatannya: Kategori ini mencakup orang yang tidak memberikan manfaat, tetapi juga tidak menyakiti orang lain.


Namun, Rasulullah ﷺ hanya menyebutkan dua kategori pertama untuk memberikan motivasi dan peringatan. Kategori ketiga dan keempat tidak disebut karena tidak memberikan dorongan atau ancaman yang kuat.

  

Hadits di atas menyampaikan pesan penting tentang kriteria kepribadian yang baik dan buruk dalam pandangan Islam. Berikut penjelasannya:


  1. Kriteria Orang Terbaik

    1. Orang terbaik adalah mereka yang diharapkan kebaikannya. Ini berarti orang tersebut selalu siap membantu, memberi manfaat, dan melakukan perbuatan baik yang bermanfaat bagi orang lain. Allah SWT berfirman:

"فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ"

"Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan." [QS. Al-Baqarah: 148]


وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ"

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran." [QS. Al-Ma'idah: 2]


Rasulullah ﷺ bersabda:

"وَخَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ"

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia." (HR. Ahmad 9178, Al Bazzar 8919)


  1. Orang terbaik juga adalah mereka yang aman dari kejelekannya. Artinya, orang tersebut tidak menyakiti orang lain, baik dengan ucapan maupun perbuatan.


  1. Kriteria Orang Terburuk

    1. Orang terburuk adalah mereka yang tidak diharapkan kebaikannya. Ini berarti orang tersebut tidak memberikan manfaat atau bantuan kepada orang lain.

    2. Orang terburuk juga adalah mereka yang tidak aman dari kejelekannya. Artinya, orang lain merasa terancam atau dirugikan oleh tindakan dan ucapan orang tersebut.

Rasulullah ﷺ bersabda:

المُسْلِمُ مَن سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِن لِسانِهِ ويَدِهِ

"Seorang Muslim adalah seseorang yang orang Muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya." (HR. Bukhari No. 10 dan Muslim No. 40)


Menurut al-Mawardi, hadits ini menunjukkan bahwa keadilan seseorang terhadap sesamanya adalah wajib, dan hal ini mencakup tiga aspek: 

  1. Menghindari Kesombongan: Tidak merasa lebih unggul dari orang lain.

  2. Menjauhi Penghinaan: Tidak merendahkan atau mempermalukan orang lain.

  3. Mencegah Penyakit: Tidak menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun emosional.



Dalam hadits yang lain, lebih rinci Rasulullah ﷺ menyebutkan tingkatan keburukan, beliau bersabda:


إِنَّ شِرَارَكُمُ الَّذِي يَنْزِلُ وَحْدَهُ، وَيَجْلِدُ عَبْدَهُ، وَيَمْنَعُ رِفْدَهُ ". قَالَ: " أَفَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكَ؟ ". قَالُوا: بَلَى إِنْ شِئْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: " مَنْ يُبْغِضُ النَّاسَ وَيُبْغِضُونَهُ ". قَالَ: " أَفَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكَ؟ ". قَالُوا: " بَلَى إِنْ شِئْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: " الَّذِينَ لَا يُقِيلُونَ عَثْرَةً، وَلَا يَقْبَلُونَ مَعْذِرَةً، وَلَا يَغْفِرُونَ ذَنْبًا ". قَالَ: " أَفَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكَ؟ ". قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: " مَنْ لَا يُرْجَى خَيْرُهُ وَلَا يُؤْمَنُ شَرُّهُ»

Artinya: "Maukah aku beritahukan kepada kalian siapa yang paling buruk di antara kalian?" Para sahabat menjawab: "Tentu saja, jika engkau mau, wahai Rasulullah." Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling buruk di antara kalian adalah mereka yang hidup sendirian, menyiksa hambanya, dan kikir dalam memberi bantuan."


Rasulullah ﷺ bertanya lagi: "Maukah aku beritahukan kepada kalian siapa yang lebih buruk dari itu?" Para sahabat menjawab: "Tentu saja, jika engkau mau, wahai Rasulullah." Rasulullah ﷺ bersabda: "Mereka yang membenci orang lain dan dibenci oleh orang lain."


Rasulullah ﷺ bertanya lagi: "Maukah aku beritahukan kepada kalian siapa yang lebih buruk dari itu?" Para sahabat menjawab: "Tentu saja, jika engkau mau, wahai Rasulullah." Rasulullah ﷺ bersabda: "Mereka yang tidak memaafkan kesalahan, tidak menerima permintaan maaf, dan tidak mengampuni dosa."


Rasulullah ﷺ bertanya lagi: "Maukah aku beritahukan kepada kalian siapa yang lebih buruk dari itu?" Para sahabat menjawab: "Tentu saja, jika engkau mau, wahai Rasulullah." Rasulullah ﷺ bersabda: "Mereka yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak aman dari kejahatannya."


Hadits ini memberikan beberapa kriteria orang yang buruk secara berurutan:

  1. Orang yang Hidup Sendirian, Menyiksa Hamba Sahaya, dan Kikir: Orang yang tidak berinteraksi dengan orang lain, menyakiti orang yang di bawah kuasanya, dan tidak memberikan bantuan kepada orang lain.

  2. Orang yang Membenci dan Dibenci: Orang yang memiliki hubungan buruk dengan orang lain sehingga menimbulkan kebencian timbal balik.

  3. Orang yang Tidak Memaafkan dan Tidak Mengampuni: Orang yang tidak bisa memaafkan kesalahan orang lain, tidak menerima permintaan maaf, dan tidak mau mengampuni dosa.

  4. Orang yang Tidak Diharapkan Kebaikannya dan Tidak Aman dari Kejahatannya: Orang yang tidak memberikan manfaat apapun dan justru menimbulkan bahaya bagi orang lain.

 

Pelajaran


Imam Thibi memberikan penjelasan mengenai respon para sahabat ketika Rasulullah ﷺ bertanya tentang siapa yang terbaik dan terburuk di antara mereka. Berikut adalah penjelasan beliau:

1. Kebingungan dan Ketakutan Sahabat:

  • Ketika Rasulullah ﷺ bertanya kepada para sahabat tentang siapa yang terbaik dan terburuk di antara mereka, para sahabat terdiam.

  • Mereka khawatir dan bingung apakah pertanyaan ini akan mengungkap kekurangan mereka secara langsung, yang bisa membuat mereka merasa malu atau dipermalukan.

2. Pengulangan Pertanyaan:

  • Rasulullah ﷺ mengulang pertanyaan ini tiga kali.

  • Pengulangan ini menunjukkan bahwa beliau benar-benar ingin menyampaikan sesuatu yang penting dan memastikan para sahabat siap menerima jawabannya.

3. Penjelasan Secara Umum:

  • Setelah mengulang pertanyaan tiga kali, Rasulullah ﷺ memberikan jawabannya dalam bentuk yang umum.

  • Beliau tidak menyebut nama atau identitas tertentu agar tidak ada yang merasa dipermalukan secara individu.

4. Pembagian Logis:

  • Beliau menjelaskan bahwa secara logis, ada empat kategori yang bisa dibedakan:

    • Orang yang diharapkan kebaikannya dan aman dari kejahatannya (kategori terbaik).

    • Orang yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak aman dari kejahatannya (kategori terburuk).

    • Orang yang diharapkan kebaikannya namun tidak aman dari kejahatannya.

    • Orang yang tidak diharapkan kebaikannya namun aman dari kejahatannya.

  • Rasulullah ﷺ hanya menyebutkan dua kategori pertama (terbaik dan terburuk) untuk memberikan motivasi (targhib) dan peringatan (tarhib).

  • Dua kategori lainnya tidak disebutkan karena tidak memberikan dorongan atau ancaman yang kuat.


Dengan penjelasan ini, Beliau ingin menunjukkan kebijaksanaan Rasulullah ﷺ dalam menyampaikan pesan yang penting tanpa membuat orang merasa malu atau dipermalukan. Rasulullah ﷺ fokus pada memberikan motivasi untuk berbuat baik dan peringatan untuk menghindari keburukan.


والله يتولى الجميع برعايته





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadits Kedua Puluh Tujuh : Doa, Senjata Orang Beriman

HADITS PERTAMA MELURUSKAN NIAT

HADITS KE TIGA MENGOKOHKAN PERSAUDARAAN